SAMPIT- Beberapa waktu lalu, aktivitas bakar lahan oleh oknum warga sempat meningkat. Sehingga menimbulkan beberapa titik panas yang berpotensi mengakibatkan bencana kabut asap lagi. Untungnya, selama tiga hari bertutut-turut ini Kotawaringin Timur, khususnya Kota Sampit, diguyur hujan deras. Titik api yang sempat terpantau satelit itu pun lenyap seketika.
”Di Kotim tidak ada hotspot. Belum diketahui penyebabnya apakah benar karena hujan. Pastinya hujan hampir merata di wilayah Kotim,” ujar Kepala Bidang Kedararutan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Sutoyo, Selasa (19/7).
Sutoyo menegaskan, BPBD beserta instansi terkait tetap waspada terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan. Pembakaran hutan bisa terjadi kapan saja. Meski sekarang nihil, beberapa hari kemudian titik panas bisa kembali terdeteksi.
”Lahan-lahan yang terkabar kemarin nampaknya sudah padam karena tidak terpantau lagi titik hotspot di Kabupaten Kotawaringin Timur,” katanya.
Sekadar mengingatkan, kondisi serupa juga terjadi tahun lalu. Di awal musim kemarau, hujan masih turun. Akan tetapi, memasuki Agustus hingga September, kebakaran lahan tak terkendali.(rm-75/ign)