SAMPIT – Enam luka sabetan. Paling parah di kepala belakang dan lengan kiri. Meninggal dunia karena kehabisan darah. Itulah hasil autopsi jenazah Alinan, pria 65 tahun yang tewas di rumahnya di Jalan Iskandar 30 Gang Rahim, Sampit, Senin (1/8) malam lalu.
Autopsi dilakukan oleh tim dokter dari RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya yang dipimpin dr Ricka Brillianty Zaluchu. Autopsi sendiri dilakukan di RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (3/8) kemarin.
Luka sabetan membuat korban mengalami pendarahan hebat. Bahkan luka di bagian kepala membuat otak korban sedikit terkeluar. Hasil autopsi menyimpulkan korban tak melakukan perlawanan karena tidak terdapat luka di bagian tangan bekas perlawanan.
”Korban diserang dari arah belakang,” jelas Waka Polres Kotim Kompol Bronto Budiyono, Rabu (3/8), usai otopsi di ruang mayat RSUD dr Murjani Sampit.
Ada dua luka bekas sabetan senjata tajam di punggung korban. Sementara tiga lainnya di lengan, dan satu lagi di kepala. Yang paling parah yakni luka di bagian belakang kepala dan lengan kiri.
Sampai saat ini belum bisa dipastikan motif pelaku melakukan hal tersebut. Pelaku masih dalam pengejaran dan penyelidikan.
”Belum diketahui pasti penyebab pembunuhan tersebut, saat ini masih dilakukan pengejaran yang dipimpin Kapolsek Ketapang. Kami minta pihak keluarga agar bersabar dan menyerahkan semua kejadian ini kepada pihak kepolisian,” sambung Bronto.
---------- SPLIT TEXT ----------
Dia mengimbau agar pelaku segara menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pihak keluarga dan masyarakat juga diminta bekerja sama dalam memberikan informasi agar pelaku dapat segera terungkap oleh pihak kepolisian.
Proses autopsi dilakukan Rabu (3/8) sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.35 WIB. Setelah diautopsi, jenazah langsung dimandikan dan dikafani oleh petugas. Kemudian diambil pihak keluarga untuk dikebumikan.
Mengingatkan, korban dibunuh di rumahnya di Jalan Iskandar 30 Gang Rahim, MB Ketapang ,dengan menggunakan senjata tajam. Dia diserang dari arah belakang pada Senin (1/8) malam sekitar pukul 23.45 WIB. Saat itu korban sedang memasak di dapur rumahnya. Korban sedang sendiri. Istrinya menginap di kediaman anak mereka.
Korban diserang dari belakang menggunakan senjata tajam saat sedang merebus air untuk memasak mi instan. Lehernya ditebas hingga nyaris putus. Ditemukan juga luka di beberapa bagian tubuh lainnya. Senjata yang digunakan pelaku dibuang di pekarangan rumah korban.
Diduga pelaku pembunuhan AB dan B yang merupakan tetangga korban yang tersinggung karena ditegur korban saat dalam kondisi mabuk, karena dalam kondisi mabuk terduga pelaku sering kali berbuat onar di lingkungan sekitar. (dc/dwi)