SAMPIT – Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kotim Dani Rakhman mengapresiasi rencana Pemprov Kalteng membantu pembangunan Jembatan Sungai Mentaya. Pembangunan jembatan itu dinilai mendesak untuk membuka akses jalan dan ketertinggalan di daerah seberang Kota Sampit tersebut.
”Jembatan Mentaya itu dari dulu hanya sekadar wacana, tetapi dengan adanya komitmen Gubernur Kalteng dan disertai janji pemerintah pusat, serta tekad dari Pemkab Kotim, kami yakin rencana itu bisa berjalan dan terealisasi,” katanya, Selasa (23/8).
Jembatan Mentaya rencananya dibangun di Jalan Baamang I, menyeberang ke kawasan Mentaya Seberang. Jembatan itu akan menghubungkan dua kecamatan yang saat ini masih terisolasi jalan darat, yakni Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut.
Keterisolasian jalan darat itu menyebabkan harga kebutuhan lebih mahal berkali lipat karena ongkos angkut. Pembangunan infrastruktur dan ekonomi di dua kecamatan itu pun lambat dan tertinggal dibanding kecamatan lainnya.
”Persoalan di dua kecamatan di seberang memang cukup konmpleks. Meski ada anggaran pembangunan, tidak sedikit juga rekanan yang enggan mengerjakan proyek di sana, karena biaya angkutan material sangat tinggi,” katanya.
Pemkab Kotim sudah melaporkan rencana pembangunan jembatan dengan bentang sepanjang 972 meter itu kepada Presiden RI Joko Widodo agar dibantu melalui dana APBN. Perlu dana sekitar Rp1 triliun untuk pembangunannya. Dana itu berasal dari sharing APBD dan APBN. (ang/ign)