SAMPIT – Lomba menyemarakan HUT RI ke-71 di RT 7/RW 03 di Kelurahan Baamang Hulu mendadak terhenti. Empat warga tiba-tiba secara bergantian berteriak histeris setelah mengikuti lomba tarik tambang wanita dewasa. Diduga mereka kerusupan.
Informasi dihimpun Radar Sampit, lomba tarik tambang dimulai pukul 13.10 WIB atau setelah salat Duhur. Pesertanya cukup banyak, sehingga permainan tradisional itu berjalan lama. Permainan terus berjalan hingga salat Asar, kemudian istirahat sejenak. Setelah itu permainan di lanjutkan lagi.
Sekitar pukul 15.15 WIB, tiba-tiba seorang ibu jatuh di antara kerumunan. Sontak saja membuat warga tengah menikmati alunan musik dangdut kaget karena ibu itu teriak histeris.
”Kalian kada mambari makan aku. Aku akan ganggu terus kalian (Kalian tidak memberi saya makan. Saya akan ganggu terus kalian, Red)," ucap ibu yang kesurupan itu tadi berlogat bahasa Banjar.
Tidak berapa lama, kondisi serupa juga dialami wanita lainnya. Selang beberapa detik, disusul wanita lainnya menyusul. ”Sudah ada empat orang yang kesurupan. Semuanya perempuan. Biasanya dia (mahkluk halus, Red) mintanya tujuh orang," ucap Mama Rahman, warga setempat, Minggu (28/8).
Mama Rahman (45) menuturkan, anak laki-lakinya bernama Rahman sekitar tahun 1991 lalu pernah juga kesurupan. Bahkan, sempat dirujuk ke rumah sakit.
Sementara itu, Ketua RT 7/RW 03 Bahrudin mengatakan, seharusnya sebelum digelar lomba harus minta izin supaya tidak diganggu. ”Sudah beres, cuma tadi kelupaan saja. Tidak ada apa-apa semua sudah berjalan dengan lancar," ucapnya.
Bahrudin menuturkan, ada beberapa lomba yang digelar di lingkungan itu, seperti panjat pinang, makan kerupuk, memasukkan air dalam botol menggunakan mulut, hingga permainan tarik tambang. (fin/ign)