SAMPIT- K (36), terduga pengeroyokan di Jalan Fathul Jannah, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, terhadap Hendri Triawani (33), akhirnya menyerahkan diri, Minggu (11/9) pukul 17.30. Sebelumnya IM (17) anak K, yang diduga sebagai eksekutor, telah menyerahkan diri terlebih dahulu Jumat (9/9) lalu.
K diserahkan oleh keluarga tersangka kepada aparat kepolisian, di hutan sekitar Jalan Bumi Ayu, Sampit. Setelah sebelumnya sempat melarikan diri dan bersembunyi. Saat ini, tersangka sudah diamankan aparat.
”Tersangka sudah diamankan,” kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Hendra Wirawan, Minggu (11/9) malam.
Dengan begitu, diharapkan tak ada lagi alasan bagi sekelompok oknum warga yang mencari-cari tersangka. Sebab, keluarga korban telah sepakat menyerahkan penyelesaian kasus ini ke penegak hukum.
Untuk diketahui, kasus perkelahian yang mengakibatkan Hendri meninggal dunia terjadi Rabu (7/9). Kejadian ini pun menyita perhatian banyak pihak.
IM, tersangka utama mengaku menyesali perbuatannya. Dia pun meminta maaf kepada keluarga korban .
”Saya menyesal. Kepada keluarga korban, saya mohon maaf bila ada salah,” kata IM di Mapolres Kotim, Jumat (9/9) pagi.
Warga Jalan Muchran Ali itu mengaku gelap mata. Saat itu dia sedang tidur dan terbangun mendengar suara ribut. Dia kemudian melihat ayahnya K beradu mulut dengan korban. Keributan itu memicu amarahnya. IM mengaku berniat menolong ayahnya. Dia langsung mengambil senjata tajam.
Kejadian itu berawal ketika korban diduga dalam kondisi mabuk. Korban berniat membeli narkoba dan mendatangi rumah pelaku. Ketika itu korban ditemui K. Merasa tidak menjual narkoba, K kemudian terlibat cekcok. Hingga IM terbangun dan mengambil senjata tajam.
Sekadar diketahui, kabar peristiwa itu membuat geger Kotim. Beredar beragam isu menyesatkan yang berpotensi membuat suasana ricuh. Bahkan ada sejumlah oknum yang memprovokasi dan membuat resah masyarakat.
Saat ini, situasi di Kotim, khusus di Kota Sampit sangat kondusif. Pantauan media ini tak ada hal yang sifatnya menggangu kecuali isu-isu liar dari sosial media yang justru diyakini ditebar oleh sejumlah oknum di luar Kotim.(dc/oes)