SAMPIT—Kepolisian akhirnya mengungkap penyebab kematian Nardi Fadilah (27) karyawan perkebunan kelapa sawit PT. Selonok Ladang Mas (SLM), Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan.
Dari hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik dari RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. Nardi tewas akibat terlindas truk, setelah diketahui penyebab kematian, polisi langsung melakukan penyelidikan.
Kapolres Seruyan melalui Kasatreskrim Polres Seruyan AKP Triyo menegaskan korban terlindas truk UN rekannya yang mengangkut janjang kelapa sawit. Pengakuan itu terungkap saat UN diperiksa di Mapolsek Danau Sembuluh.
Triyo menjelaskan saat kejadian Nardi dan UN mengangkut janjang sawit di PT. SLM blok U 64/65 afdeling 12. Trip pertama truk sudah penuh dan UN bergegas mengantarkan ke pabrik.
Pada saat itu korban tidak ikut dan tinggal di kebun untuk menjaga janjang kelapa sawit yang tersisa di pinggir jalan.
Saat kembali ke lokasi, UN bingung melihat korban tidak ada, UN langsung membelokkan truk di perempatan. Setelah truk terparkir, ternyata UN tidak mengetahui jika roda truk sebelah kiri melindas korban yang sedang tidur di tepi jalan.
“Kejadian ini murni kecelakaan, korban yang dalam keadaan tidur terlindas. Hal tersebut diakui UN, si sopir truk saat diperiksa,” jelas Triyo, Rabu (12/10).
UN membantah jika dirinya membuang jenazah korban ke dalam kebun. Saat ini UN sudah diamankan dan menjalani proses hukum kepolisian.
Adapun hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter dari RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya yang dipimpin dr. Ricka Brillianty Zaluchu di RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (12/10).
Tulang pada dada korban patah, bagian kepala pecah dan kaki remuk. Proses autopsi dilakukan selama tiga jam, setelah itu korban langsung dimandikan dan dikafani, kemudian dibawa ke Danau Sembuluh untuk dikebumikan.
“Kami serahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kejadian sebenarnya dan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Wani kakak ipar korban ditemui di rumah sakit. (dc/fm)