SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur telah mengajukan surat permohonan kepada Dinas Pendidikan untuk mengubah pakaian seragam sekolah para pelajar seluruh satuan pendidikan. Hal itu tujuannya untuk mengurangi risiko meningkatnya kasus penyakit akibat gigitan nyamuk
”Pertengahan bulan lalu (September, red) kami telah menyampaikan surat ke Disdik Kotim, memohon untuk bisa merubah baju seragam yang tadinya lengan pendek jadi panjang, begitu juga dengan celana dan rok pendek menjadi celana dan rok panjang. Hal ini tujuannya untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk terutama penyebab penyakit DBD pada anak-anak usia sekolah,” ujar Kepala Dinkes Kotim melalui Kabid pencegahan penyakit menular Triyono dalam acara minum obat filariasis masal di Kecamatan Cempaga, beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, penyakit yang ditimbulkan dari gigitan nyamuk ini bermacam-macam dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian, antara lain penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria, chikungunya, penyakit kuning, dan filariasis atau kaki gajah.
Untuk itulah, Dinkes selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat, seperti memberantas sarang nyamuk, selalu menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk, menggunakan bubuk abate pada tempat penampungan air, dan lain-lain.
Menurutnya, hal ini tidak cukup karena meskipun lingkungan sekitar tempat tinggal sudah terjamin, belum tentu di tempat lain juga akan sama. Karena itulah antisipasi tetap perlu dilakukan, misalnya menggunakan lotion anti nyamuk atau pakaian tertutup ketika bepergian.
”Kami sangat senang melihat beberapa sekolah sudah mulai menerapkan menggunakan seragam lengan panjang, rok, dan celana panjang. Kami berharap ke depannya seluruh sekolah di Kotim juga bisa menerapkan hal ini,” harapnya. (vit/fin)