SAMPIT – Warga Jalan Desmon Ali, RT 13, Kelurahan Baamang Tengah, Sampit, dikagetkan dengan kebakaran yang menghanguskan dua rumah. Namun kebakaran hebat itu masih menyisakan kisah bagi sejumlah orang. Terutama tentang beredarnya sebuah foto di media sosial yang menunjukan api menyerupai raut wajah manusia.
"Ada yang aneh dengan foto ini," kata Reksy, dalam akun facebook-nya, Senin (28/11).
Sekilas tak ada yang aneh, namun jika diteliti memang membentuk raut wajah orang. Hal ini pun dibenarkan oleh akun facebook lainnya.
Untuk diketahui, api yang mengamuk membuat harta benda yang dikumpulkan selama puluhan tahun oleh pemiliknya, lenyap dalam sekejap.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 10.45 WIB itu berawal dari kediaman Sobirin. Api kemudian menjalar ke rumah milik Oder. Warga yang mengetahui berusaha membantu dan memadamkan api, serta mencegah agar tidak merembet ke rumah lainnya.
Nurdi (49), warga setempat, mengatakan, api begitu cepat membakar dua bangunan semi permanen secara bersamaan. ”Kemungkinan terjadi korsleting listrik di perumahan guru itu, karena tidak ada orangnya. Sedangkan rumah pak Oder terbakar dari dapur. Jadi, sempat bangun dan menyelamatkan diri,” kata Nurdi, Sabtu (27/11).
Api berhasil dipadamkan setelah petugas Balakarcana Baamang Tengah dan Pemadam Kebakaran (Damkar), serta warga setempat berupaya menyiram api. Sekitar pukul 00.00 WIB, api sudah padam.
Sawau (67), ayah Oder yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP), pasrah dan tidak ingin menyalahkan siapa pun. Sebab, kebakaran itu dianggapnya musibah. Terlebih dirinya masih bersyukur karena anak, menantu, dan cucunya berhasil selamat.
”Sekiranya ada bantuan, ini habis sama sekali. Nanti saya minta surat sama Ketua RT 13, supaya ada keringanan mau membawa kayu ke sini dan membangun rumah kembali dari awal. Kalau tidak, tidak tahu harus bagaimana saya,” kata Sawau.
Di tengah musibah yang mereka hadapi, ada saja ulah orang yang tidak bertanggung jawab dan mencuri barang yang berhasil diselamatkan. Warga setempat sempat marah dan mengejar pelaku yang mengendarai sepeda motor itu.
”Tabung gas elpiji malah dicuri saat orang lagi kalang kabut berusaha menyelamatkan barang lainnya. Tidak banyak harta benda yang berhasil diselamatkan, di antaranya kursi, televisi, dan kipas angin. Sisanya terbakar. Anak dan cucu nanti dibawa ke rumah saya di Jalan Intan Sari,” ujarnya.
Sementara itu, Sobirin, guru Madrasyah Ibtidayah Negeri (MIN) Sampit hanya bisa menatap reruntuhan puing rumahnya. Musibah itu terjadi saat ia sedang di Ujung Pandaran, mengikuti kemah besar guru se-Kabupaten Kotim.
”Saya bersama anak dan istri baru pulang, mau ke Desa Cempaka Mulia. Kami mendapat kabar dari keluarga jika rumah terbakar. Segera kami ke sini. Sesampainya di sini, semua habis terbakar. Dua sepeda motor, serta ijazah tidak ada yang bisa diselamatkan,” katanya.
Sambil menggendong anaknya, Sobirin menatap kediamannya yang terpasang garis polisi. Dia tak banyak berkomentar. Terkadang mencoba mengais tumpukan arang untuk mencari barang yang masih bisa digunakan.
Terpisah, Kapolsek Baamang I Made Rudia mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran dan telah memasang garis polisi agar masyarakat tidak masuk ke area rumah yang terbakar.
”Penyebeb kebakaran masih kami selidiki, sehingga kami minta untuk tidak masuk ke dalam lokasi kebakaran,” ujar Rudia. (mir/dc/ign)