SAMPIT – Warga perumahan Wengga Metropolitan, Jalur 12 B, Kelurahaan Baamang Barat, Kecamatan Baamang Sampit, panik. Pasalnya, seekor beruk peliharaan warga sekitar lepas dari kandangnya.
”Tidak tahu mengapa bisa lepas. Sudah tiga kali ini,” ungkap Akong, warga sekitar, Senin (26/12) siang.
Hewan ini sempat mengintimidasi warga. Dia naik ke atap rumah. Warga, pun panik dan sempat berlari ke dalam rumah masing-masing. ”Takut juga, apalagi di sini banyak anak kecil,” kata Marhan, warga lainnya.
Beruntung, rantai yang masih membelitnya tersangkut kabel listrik. Sehingga tak sempat melukai warga. Berdasarkan informasi warga sekitar, beruk berusia tiga tahun ini milik Agus. Saat terlepas, pemiliknya sedang tidak ada di rumah.
Warga sempat kebingungan, dan tak berani menangkap primata yang tampak buas itu. Tak lama kemudian pemiliknya datang, lalu menangkap dan memasang rantai beruk tersebut. ”Dia tidak gigit, cuma nakut-nakutin. Karena sudah dipelihara dari kecil,” ujar sang pemilik.
Kendati demikian, warga tetap merasa khawatir, beruk tersebut terlepas kembali. Apalagi ukuran beruk yang diketahui berjenis kelamin jantan itu cukup besar.
Sementara itu, Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit Muriansyah, membenarkan adanya laporan dari warga tersebut. Namun pihaknya mengaku tak bisa menyita begitu saja. Sebab beruk bukan termasuk kategori satwa dilindungi.
”Kami berharap pemilik berhati-hati, dan jangan sampai hewan peliharaannya terlepas. Karena memang bangkui atau beruk ini bukan hewan dilindungi,” katanya.
Muri mengatakan beruk dengan usia setua itu memang membahayakan bagi manusia. Apalagi yang berjenis kelamin jantan. Hewan itu tak bisa terkendali kalau sudah birahinya memuncak.
Selama 2016 ini, sudah ada dua kejadian beruk lepas. Bahkan, 31 Oktober lalu, di Jalan Bata Merah, Kelurahan Sawahan, kecamatan Mentawa Baru Ketapang, seekor beruk mengamuk dan menyerang majikannya. Ini menjadi peringatan bagi pecinta satwa agar hati-hati menjaga peliharaannya. (oes)