PULANG PISAU - Penangkapan teroris di Bandung, atas nama Jang Johana oleh Tim Densus 88, beberapa waktu lalu ternyata punya cerita tersendiri dengan Pulang Pisau. Dalam siaran berita salah satu tv swasta menyebutkan Jang Johana, merupakan lulusan SMA 1 Kahayan Hilir di Pulang Pisau.
Suparno, Kepala SMA 1 Kahayan Hilir saat dikonfirmasi awak media ini mengakui jika Jang Johana memang sekolah itu. Kala itu, dia jurusan IPA tahun 2010 lalu. Setelah lulus, pemuda kelahiran Bandung 20 Oktober 1991 tersebut pindah ke bandung ikut keluarga.
”Setelah 2010 kurang lebih 6 tahun sampai sekarang, kita baru mendengar kabarnya saat ramai kasus teroris ini saja. Sungguh tidak sangka, dulu tahun 2010 itu bapaknya meninggal karena kecelakaan di Jalan Trans kalimantan, mungkin alasan itu yang membuat dia pulang ke Bandung bersama keluarganya,” terang Suparno.
Atas kejadian itu, Suparno mengaku sudah dimintai keterangan oleh Pihak Polda Kalteng. Selain meminta keterangan pihak sekolah juga diminta data-data semasa Jang Johana saat sekolah di SMA-1 Kahayan Hilir. Keikutsertaan mantan siswanya tersebut, menurut Suparno tidak ada sangkut-pautnya dengan pihak sekolah.
”Semasa sekolah dirinya memang cukup baik, menurut sama guru. Dulu dia ngambil jurusan IPA. Selain sekolah di SMA-1 infonya SMP juga di Pulang Pisau. Kita tidak tahu bagaimana bisa menjadi bagian dari teroris, karena sejak lulus langsung pindah ke bandung,” tutur Suparno.
Terpisah, Reza Setiawan salah seorang pelatih drumband mengaku, Jang Johana merupakan warga pendatang yang tinggal di UPT Hanjak Maju. Pemuda yang kesehariannya bersifat kalem itu tinggal bersama kedua orang tuanya.
”Anaknya kalem, lugu. Saat itu pernah saya tanya asalnya dia mengaku berasal dari Bandung. Saat itu memang tidak ada yang aneh. Mungkin pas pindah dan masalah pergaulan aja yang merubahnya seperti itu,” tutur Reza.(ds/oes)