PALANGKA RAYA – Pada kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Kalimantan Tengah (Kalteng) beberapa waktu lalu, diakui Gubernur Sugianto Sabran bahwa orang nomor satu di Indonesia tersebut ada menyinggung terkait pemindahan pusat pemerintahan ke Kalteng. Bahkan, ucap gubernur, presiden sempat mempertanyakan potensi Palangka Raya sebagai ibu kota pemerintahan Indonesia.
Terkait pernyataan presiden ini, gubernur mengakui bahwa Palangka Raya sudah tidak lagi fleksibel dijadikan ibu kota pemerintahan. Pernyataan ini dia sampaikan dengan melihat perkembangan Palangka Raya dari tahun ke tahun. Dimana pertumbuhan dan perkembangan pembangunan selalu bertambah.
”Saya sudah sampaikan pada Pak Presiden, kalau Palangka Raya tidak lagi fleksibel. Salah satu faktornya dikarenakan kebutuhan pembangunan dan manusia yang selalu meningkat,” katanya kemarin.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa provinsi yang berjuluk ‘Bumi Tambun Bungai’ ini siap menjadi pusat pemerintahan RI. Sebab untuk menjadikan Kalteng sebagai pusat pemerintahan, tak hanya difokuskan pada Kota Palangka Raya sebagai ibu kota provinsi. Intinya, lanjut Sugianto, Kalteng tetap siap jika nanti menjadi pusat pemerintahan.
Pemerintah setempat sendiri, ujarnya, sedang menyiapkan kawasan yang disebut dengan ’segitiga emas’. Kawasan ini meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas. Dikawasan tiga daerah ini akan disiapkan sekitar 300-500 ribu hektare lahan. Jadi nantinya tidak sepenuhnya dipusatkan di Palangka Raya.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Kalau dengan Palangka Raya saja, itu tidak mungkin. Tapi akan tetap di Kalteng. Makanya tiga daerah ini yang kami sebut sebagai ’segitiga emas’ itu akan kita jadikan kawasannya. Pasti akan ada dukungan pemerintah,” jelasnya lebih lanjut.
Terkait hal ini sudah dibicarakan dengan presiden. Disebutkannya, Presiden sudah memerintahkan untuk melakukan pemetaan dikawasan yang dimaksud ’segitiga emas’. Menindaklanjuti permintaan presiden tersebut, lanjutnya, dinas terkait di Pemprov Kalteng sudah diperintahkan untuk sesegera mungkin melakukan pemetaan.
Menindaklanjuti permintaan presiden tersebut bukan tanpa kendala. Sebab kawasan yang dimaksud sebagian besarnya masuk kawasan Hutan Produksi (HP). ”Meski begitu akan kita siapkan sesuai kententuan yang ada. Mudah-mudahan dengan dukungan Presiden, Kalteng bisa betul-betul Berkah,” bebernya. (sho/vin)