PALANGKA RAYA – Aksi mogok makan puluhan buruh PT SISK dan PT PMK di Bundaran Besar Palangka Raya masih berlanjut. Mereka tetap bertahan meski tiga hari menggelar aksi. Delapan buruh sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Mereka melakukan aksi itu sampai hak-hak mereka dipenuhi. Para buruh itu juga meminta Gubernur Kalteng Sugianto Sabran turun tangan melihat langsung kondisi para buruh. Mereka juga mengancam akan melakukan aksi mogok makan sampai berbulan-bulan apabila tuntutan dan permintaan tak dipenuhi.
”Biar nyawa melayang, kami tetap akan terus melakukan aksi ini kalau tuntutan tidak dipenuhi. Berbulan-bulan pun aksi akan dilakukan. Biarkan warga dan orang lain mengetahui hal ini,” tegas Darmanto, salah seorang peserta aksi.
Secara fisik, lanjut Darmanto, pihaknya sudah tidak kuat melakukan aksi itu. Namun, karena tuntutan belum dipenuhi dan perhatian pemerintah belum optimal, semua buruh bertekad terus melakukan aksi mogok makan.
”Fisik kami sudah lelah pak, tetapi demi perjuangan aksi ini tetap dilakukan. Kami meminta permasalahan ini segera diselesaikan. Jangan sampai ada korban jiwa, baru semua ditindaklanjuti dan diperhatikan. Jangan sampai seperti itu,” ujarnya.
Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kalteng Djasa Tarigan mengatakan, aksi itu akan terus dilakukan buruh sambil menunggu respons dari pemerintah dan perusahaan.
”Tuntutan buruh ini sederhana, yaitu bayarkan gaji sesuai aturan UU. Selain itu, bayarkan pesangon atas buruh yang diberhentikan PT Mukti Sawit Kahuripan (MSK) dan PT Surya Inti Sawit Kahuripan (SISK),” tegasnya.
Tarigan menuturkan, pihaknya tetap pada pendirian, yakni meminta keadilan serta menuntut hak-hak yang belum dibayar perusahaan. ”Selama ini pemerintah daerah dinilai belum maksimal membantu buruh. Pokoknya, bila tidak dipenuhi mungkin akan lebih banyak lagi buruh mogok makan,” ujarnya.
Pantauan Radar Sampit, kondisi para buruh itu sangat memprihatinkan. Mereka berbaring beralaskan spanduk. Aksi itu menjadi perhatian masyarakat. Sejumlah petugas Polres Palangka Raya masih berjaga mengawal protes buruh tersebut. (daq/ign)