KASONGAN - Satu demi satu murid SDS Harapan Bisma Kecamatan Tewang Sangalang Garing jatuh bertumbangan. 19 murid itu menunjukan reaksi keracunan yang sama, yaitu mengalami pusing, mual, sesak nafas bahkan muntah-muntah. Peristiwa ini tak lama setelah para murid mengkosumsi susu kemasan yang dibagikan pihak sekolah, Jumat (24/3) sekitar pukul 09.15 WIB.
Kepala SDS Harapan Bisma, Sri Rahayu menuturkan jika reaksi keracunan hanya dialami 19 murid yang terdiri dari lima orang kelas 3 dan 14 orang kelas 5. Sedangkan ratusan murid lainnya tidak menunjukan kondisi serupa.
"Memang setiap hari Jumat kita berikan susu kepada murid, pemberian susu ini rutin kita laksanakan selama 6 tahun terakhir. Tapi baru kali ini ada murid yang mengalami keracunan," sebutnya kepada Radar Sampit di IGD RSUD Mas Amsyar Kasongan, Jumat (24/3).
Susu kemasan merk Indomilk rasa stroberi itu merupakan pemberian PT Bisma Dharma Kencana (BDK) kepada pihak sekolah untuk kemudian dibagi-bagikan kepada para murid.
"Dari beberapa dus, hanya ada satu dus susu yang mengakibatkan keracunan. Padahal tanggal kedaluarsanya masih cukup lama, yaitu Agustus 2017 mendatang," imbuhnya.
Mengetahui banyaknya murid yang mengalami keracunan, pihaknya lantas memberikan pertolongan pertama dengan meminumkan susu steril (susu beruang) dan air kelapa kepada para murid korban keracunan.
"Sebelumnya sudah kita bawa ke klinik perusahaan. Takut terjadi apa-apa, lalu kita bawa ke RSUD Mas Amsyar Kasongan. Sekitar jam 11 baru sampai, karena sekolah kita cukup jauh," katanya.
Sementara itu, Eri Wahyuningrum selaku wali kelas 5 SDS Harapan Bisma sudah memastikan semua susu yang dibagikan tidak melampaui tanggal kedaluarsa.
"Dalam satu dus itukan berisi 40 kotak susu, sedangkan murid saya di kelas 5 ada 42 orang. Tapi tidak semua yang keracunan," katanya.
Menurutnya, dua dari 19 murid mengalami keracunan yang cukup hebat. Hal itu ditandai dengan reaksi muntah hebat disertai kejang-kejang. Namun setelah mendapat penanganan medis, rata-rata kondisi kesehatan para murid mulai membaik.
"Tidak sampai 15 menit, murid-murid mulai mengalami pusing, mual dan muntah bahkan ada yang kejang saat dalam perjalanan ke Kasongan," sebutnya.
Berdasarkan keterangan sejumlah murid yang menjadi korban, jelasnya, sebagian susu yang dikosumsi mengalami pengentalan hingga bertekstur seperti permen karet.
"Awal diminum memang seperti susu pada umumnya, cair dan manis. Tapi saat mau habis, susu terasa kental seperti permen karet dan mengeluhkan rasa terbakar dibagian tenggorokan," jelasnya.
Setelah susu habis dikosumsi, mereka kemudian mengalami reaksi yang sama mulai pusing, mual dan muntah-muntah.
"Bahkan sebelum susu habis diminum, sudah murid kita yang muntah-muntah. Muntahnya itu, ya susu kental yang seperti permen karet. Reaksinya sangat cepat sekali," tukasnya. (agg/oes)