SAMPIT – Bocah kelas V Sekolah Dasar (SD) nyaris saja menjadi korban penculikan oleh pria yang mengenakan penutup wajah (topeng).
Gadis kecil yang berusia (11) itu dibawa ke dalam hutan, sembari berteriak. Warga lain yang mendengar suara itu berusaha mengejar pelaku dan berhasil mengagalkan aksi jahat dari orang tak dikenal tersebut.
Peristiwa terjadi, Senin (24/4) sekitar pukul 11.00 WIB di Kelurahan Menyata Seberang, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Sebut saja INA, korban baru saja pulang sekolah menuju rumanya, tiba-tiba dicegat oleh seorang pria dan membawanya masuk ke dalam hutan.
Lantaran merasa ketakutan bocah itu pun menangis kencang sambil berteriak. Warga sekitar yang mendengar tangisan korban berdatangan, sementara pelaku melarikan diri.
Meski sempat dilakukan pengejaran, pelaku tak berhasil dibekuk. Kemarahan warga semakin menjadi- setelah resah aksi teror pengintip rumah warga di malam hari, kini warga Seranau tidak tenang akan bahaya yang mengancam anak-anak mereka.
Lantaran banyak teror terhadap masyarakat, kemarin (27/4), warga menggelar tolak bala untuk mengusir kejahatan yang kerap meresahkan satu bulan terakhir.
Camat Seranau, Siti Rahmaniar mengatakan tolak bala digelar sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Warga berharap teror tidak terus berlanjut.
“Aksi pelaku pengintip mengundang kemarahan warga, kalau sampai ditangkap bahaya. Tujuan teror di malam hari juga tidak jelas untuk apa, atau hanya untuk menakuti warga saja,” kata Siti, kemarin.
Menurutnya, keresahan warga Seranau ini sudah ditangani aparat berwenang. Warga juga meningkatkan penjagaan di malam hari.
”Kasus percobaan penculikan anak SD sudah ditangani pihak berwajib,” tandasnya. (mir/fm)