KOTAWARINGIN LAMA – Bagi orang dewasa yang ingin belajar agama dengan tempat yang nyaman dan tidak membuat mereka merasa malu, risih dan tertekan, di Kotawaringin Lama telah berdiri padepokan Serantang Seruntung, untuk mengakomodir hal tersebut. Padepokan ini didirikan oleh Muhammad Dhofir.
“Saya sejak dulu punya niatan ingin punya wadah sendiri untuk membina orang-orang yang sebenarnya ingin tahu tentang agama. Sebab kalau mereka langsung masuk ke tengah lingkungan masyarakat umum memiliki perasaan minder dan malu. Dan alhamdulillah pada bulan Ramadan tahun ini baru bisa terwujud, meskipun sederhana tapi mendapat sambutan antusias dari warga” tuturnya saat dibincangi Radar Pangkalan Bun, Selasa (13/6) malam lalu.
Menurutnya, pembelajaran pedepokan yang berada di jalan Lintas Kabupaten Gg Gusti Ishak RT.05 Kelurahan Kotawaringin Hilir (Kohil) itu, dalam prosesnya tidak berbenturan dengan kegiatan atau pengajian di tempat lain.
Di pedepokan berukuran 6 meter x 6 meter ini dilakukan pembelajaran atau penyempurnaan membaca Alquran, tata cara salat, dan hal-hal lain tentang keagamaan melalui kegiatan kultum. Di samping itu juga dilakukan salat Isya dan salat tarawih berjamaah serta Tadarusan Alquran.
Ditambahkan Dhofir, dipedepokan ini santrinya diberi kesempatan untuk menjadi imam salat Tarawih, petugas pembaca salawat dan membaca doa sesudah salat Tarawih dan salat Witir.
”Diharakan mereka kedepannya sudah punya keberanian dan mental yang kuat apabila dipercaya di tempat umum seperti di masjid dan surau,” tambahnya.
Hingga saat ini, santri yang belajar di pedepokan Serantang Seruntung ini berjumlah 20 orang, terdiri dari berbagai profesi mulai petani, nelayan, supir, buruh, karyawan swasta, karyawan bank bahkan penggangguran.
Adapun nama Serantang Seruntung yang di pakai untuk nama pedepokan ini, menurut Dhofir diambil dari nama sebuah kitab ketuhanan yang dikarang oleh KH Mahmud Hashil bin Muhammad Hashil, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Sunan Jati, Palangka Raya.
Selain itu, santri di pedepokan ini, selama Ramadan mengadakan kegiatan keluar bergabung dengan santri Yayasan Islam E-KTP dan masyarakat Kolam dalam kegiatan safari Ramadan Khotmul Quran. Setiap dua malam sekali mereka keliling ke masjid dan musola yang ada di Kecamatan Kolam. (gst/gus)