SAMPIT— Ahmad Husaini (30) warga Desa Bagendang Hilir, selamat dari maut. Setelah kelotoknya diterjang ombak setinggi 1,5 meter.
Musibah terjadi pada Kamis (29/6) malam, saat korban dari perjalanan pulang melewati jalur sungai dari Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut menuju tempat tinggalnya Desa Bagendang Hilir.
Di tengah perjalanan kelotok korban mengalami mati mesin setelah terhempas gelombang, korban tidak mampu berbuat apa-apa dan hanya berdiam diri di atas kelotok.
Bahkan saat puluhan kali kelotoknya dihempas gelombang, korban hanya berdiam diri. Hingga akhirnya kelotok terdampar di tepi pantai Desa Satiruk, air sudah hampir penuh di dalam kelotok.
“Saat siang sampai di tepian pantai, korban mencoba menyalakan telepon genggamnya yang terendam air. Berhasil menyala, korban langsung menelepon rekannya dan minta pertolongan, korban langsung dijemput keluarganya,” ujar Sekcam Pulau Hanaut, Ady Candra, Jumat (30/6).
Amar rekan korban yang berada paling dekat dengan tempat lokasi terdampar. Korban langsung dibawa ke kampung, dan dijemput keluarganya sekitar pukul 15.00 WIB. Saat ini korban sudah berada di rumah orang tuanya.
“Keluarga langsung melaksanakan syukuran karena korban berhasil selamat dari maut, keluarga korban sempat khawatir dengan korban yang tidak ada kabar,” ceritanya.
Candra juga mengimbau agar warga Kecamatan Pulau Hanaut untuk mengurangi aktivitas (nelayan) di sungai, karena saat ini kondisi air sedang gelombang tinggi.
Sungai mentaya di sekitar Pulau Hanaut sangat dekat dengan pantai, sehingga gelombang laut masuk.
“Saya imbau untuk tidak terlalu beraktivitas dulu di sungai dengan kondisi saat ini, jika ingin beraktivitas harus dengan perahu atau kelotok yang aman dan menggunakan pengamanan standar seperti pelampung,” imbau Candra. (dc/fm)