PANGKALAN BANTENG- Pemerintah Kabupaten Kobar di tahun ini mengejar realisasi pelaksanaan laporan keuangan desa dengan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes). Di tahun ini, aplikasi tersebut wajib diterapkan oleh semua pemerintahan desa, dalam menyampaikan laporan keuangan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kobar Rustam Efendi menjelaskan,
Pemkab Kobar tengah menggelar pelatihan tahap kedua kepada para operator Siskeudes, agar saat diterapkan pemerintah desa sudah lancar menggunakannya.
”Laporan semester pertama penggunaan keuangan desa tahun ini harus menggunakan Siskeudes,”tegasnya, Jumat (28/7) kemarin.
Menurut Rustam, semua desa diwajibkan mengikuti pelatihan tersebut, Pasalnya dengan melakukan pelatihan secara bersama-sama maka selain mempermudah juga menghemat penggunaan anggaran.
”Kalau latihannya bersama maka biaya ditanggung bareng dan lebih hemat. Meski uang desa itu besar, namun wajib cermat dan tidak asal menghamburkan uang. Nara sumbernya juga dari BPKP, selaku pencentus munculnya aplikasi ini,”terangnya.
Aplikasi Siskeudes dinilai sangat membantu pemerintah desa dalam menyusun kegiatan-kegiatan di desa, dalam hal pembangunan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat, yang kemudian output dari aplikasi ini berupa laporan kegiatan-kegiatan tersebut.
Rustam juga menjelaskan, pada awalnya aplikasi tata kelola keuangan desa ini dikembangkan oleh perwakilan BPKP Sulawesi Barat, sebagai proyek percontohan di lingkungan BPKP sekitar Mei 2015 lalu.
Aplikasi ini telah diimplementasikan secara perdana di Pemerintah Kabupaten Mamasa pada bulan Juni 2015. Keberhasilan atas pengembangan aplikasi ini selanjutkan diserahkan kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaran Keuangan Daerah setelah melewati tahapan Quality Assurance (QA) oleh Tim yang telah ditunjuk .
Kemudian lanjut Rustam, terhitung, mulai tanggal 13 Juli 2015 aplikasi keuangan desa ini telah diambil alih penanganannya oleh Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP di Jakarta.
”Setahu saya aplikasi keuangan desa ini menggunakan database Microsoft Acces, sehingga lebih portable (ringkas) dan mudah diterapkan oleh pengguna aplikasi yang awam sekali pun. Namun tetap perlu pelatihan, karena ada semacam kode-kode rekening yang wajib dihapal,”pungkasnya. (sla/gus)