PALANGKA RAYA – Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran prihatin karena masih banyak masyarakat lokal di pedalaman masih tertinggal. Baik dari sisi kesejahteraan, pendidikan, dan tingkat pengangguran. Hal itu memperlihatkan kesenjangan yang masih lebar antara kota dan desa.
Kenyataan tersebut dia lihat secara langsung saat menemani gubernur kunjungan ke sejumlah daerah beberapa waktu lalu. ”Banyak masyarakat kita di pedalaman masih jauh dari harapan. Apa yang terjadi tersebut berbeda terbalik dengan ada yang di kota,” katanya saat Rapat Koordinasi DAD Kalteng bersama Damang Kepala Adat, Sabtu (26/8).
Sabran menuturkan, DAD punya peran membantu pemerintah menuntaskan semua permasalahan. Apalagi dengan adanya wacana pemindahan pusat pemerintahan ke Kalteng, keberadaan masyarakat lokal wajib diperhatikan.
”Dengan koordinasi, akan ada informasi yang didapat. Nah, kita tidak ingin masyarakat kita tersingkir, makanya perlu DAD Kalteng bersama pemerintah memperhatikan persoalan tersebut,” ungkapnya.
Selain kesejahteraan, Sabran mengingatkan agar budaya dan kearifan lokal mendapat perlindungan. Damang Kepala Adat sebagai salah satu unsur penting di tengah masyarakat diharapkan mampu berperan aktif mengangkat nilai budaya.
”Budaya dan kearifan lokal jangan sampai hilang, karena itu warisan yang harus dijaga. Jadi, semua unsur harus bergerak mengangkatnya lagi,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, sumber daya alam (SDA) di Kalteng dikuras habis-habisan tapi hasil bagi masyarakat lokal. ”Bukan cuma pemerintah, tapi semua yang terkait harus membuat rencana bagaimana kita bisa mendapat keadilan. Kita bukannya mau memberontak atau apa pun itu, tapi yang pasti kita perlu perhatian serius pemerintah pusat,” tegasnya.
Gubernur mengatakan, dengan kenyataan tersebut, tidak ada lagi waktu bagi pemerintah serta pihak terkait untuk ‘tidur’. Keadilan dari pusat harus dituntut supaya masyarakat lokal betul-betul merasakan keberadaan pemerintah.
”Berbicara mengenai itu semua, tentu bukan pemerintah saja yang bergerak tapi juga unsur lain seperti DAD. Selama pemerintah daerah bergerak, saya pikir pusat akan berfikir tidak memperhatikan kita,” pungkasnya. (sho/ign)
WARNING: Semua informasi yang ada di website sampit.prokal.co adalah hak cipta penuh Harian Radar Sampit. Dilarang keras menjiplak atau menyalin semua informasi di website ini ke dalam bentuk dokumen apapun (untuk kepentingan komersil) tanpa seizin Radar Sampit. Pihak yang melanggar bisa dijerat UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan perubahannya dalam UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Like & Follow akun resmi Radar Sampit fanspage facebook: Radar Sampit Twiiter: radarsampit Instagram: radarsampitkoran