SAMPIT – Polisi Sektor (Polsek) Ketapang mewaspadai munculnya beberapa geng yang dinilai meresahkan warga beberapa waktu lalu. Kemunculan kelompok seperti itu dinilai rawan dijadikan ajang peredaran narkoba.
Kanit Reskrim Polsek Ketapang Ipda M Romadhon mengatakan, pengedar narkoba membidik remaja berusia di bawah dua puluh tahun yang notabene masih berpikiran sempit dan mengedepankan emosi.
”Masyarakat wajar apabila meresahkan munculnya beberapa geng. Soalnya, anggotanya itu dari kalangan anak muda yang masih berusia di bawah dua puluh tahun. Seperti siswa SMPN 4 kemarin yang terjaring. Nah, pengedar narkoba saat ini membidik mereka yang masih berusia belia seperti itu, karena emosinya belum stabil. Mereka mementingkan gaya dari pada berfikir logika,” katanya, Minggu (27/8).
Romadhon menambahkan, munculnya geng bisa disebabkan beberapa faktor, yaitu kurangnya perhatian orang tua, perlakuan tidak adil dari teman (perundungan) dan pergaulan yang salah. Oleh karena itu, peran orangtua menjaga dan memonitor kegiatan anaknya sangat memengaruhi masa depan dan tingkah laku mereka di luar.
Sementara itu, advokat sekaligus pakar hukum Darmansyah mengatakan, munculnya sebuah organisasi tak resmi (geng) yang meresahkan, karena adanya sebuah penyimpangan perilaku dan minimnya kesadaran masyarakat terhadap hukum.
”Ada banyak faktor yang mendukung munculnya organisasi tak resmi atau geng itu. Antara lain, penyimpangan perilaku atau psikologis yang mulai terganggu. Juga oleh kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap konsekuensi hukum. Sebab itu, pelajar yang mayoritas sebagai pelaku geng tersebut, harus mendapatkan perhatian khusus,” tandasnya. (rm-83/ign)