SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 30 Agustus 2017 18:44
Cinta Lama Dijemput Maut, Inilah Pengakuan Dosa Itu...

Cerita Lengkap Tewasnya Fajri

ILUSTRASI.(RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kisah cinta Sri dan Fajrianur penuh liku-liku. Sempat berpacaran saat masih sangat belia, mereka harus terpisah oleh kerusuhan yang terjadi di Sampit awal 2000-an silam. Fajrianur muncul lagi belasan tahun kemudian, saat Sri sudah membangun rumah tangga bersama Sagita Barna. Setelah berhubungan diam-diam, kali ini mautlah yang benar-benar menjemput sang cinta lama itu.

Fajrianur meregang nyawa di ujung pisau Sagita Barna, Senin (28/8) pagi, setelah kepergok sedang bersama Sri. Tragedi di Jalan DI Panjaitan, Gang Keluarga 2, Kelurahan MB Hilir, Kecamatan MB Ketapang, itu menyisakan kesedihan mendalam bagi Sri. Perempuan 30 tahun dengan anak tiga itu sedih bukan karena kini suaminya mendekam di balik jeruji besi, melainkan karena kekasih gelapnya harus pergi selama-lamanya.

Menurut penuturan ibu muda tersebut, ia sengaja menjalani hubungan terlarang dengan Fajri lantaran permohonan cerainya pada sang suami tidak pernah ditanggapi. Ia mengaku kecewa dan sakit hati karena Sagita Barna, yang kini sudah menjadi tersangka, kerap bersikap sangat kasar dan suka membentak.

Sri menjelaskan, semenjak kelahiran anak ketiganya, sikap suaminya itu berubah. Tersangka sering mengeluarkan amarah yang meluap-luap di hadapan istri dan ketiga anaknya tanpa alasan yang jelas.

”Saya sakit hati dengan dia (tersangka). Perlakuannya kasar. Walaupun kasarnya hanya sebatas cekcok tanpa ada kekerasan fisik. Tapi, perkataannya ketika marah itu selalu membuat hati saya terluka. Saya sudah berkali-kali minta cerai, sudah lama, tapi tidak pernah ditanggapi,” katanya sambil menangis ketika diwawancarai Radar Sampit di ruang Kanit Reskrim Polsek Ketapang, Ipda M Romadhon, Selasa (29/8) siang.

Sri dan Fajrianur sebelumnya sudah mengenal satu sama lain. Pada 1998, mereka sudah berpacaran. Saat itu, keduanya masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar. Hubungan mereka berlanjut ke SMP. Hingga kerusuhan yang terjadi di Sampit pada 2001 memisahkan mereka.

”Saya kira, dia (Fajrianur) sudah meninggal dunia akibat kerusuhan. Makanya saya berusaha melupakannya, walau masih cinta. Oleh karena itu, saya memutuskan menjalin hubungan dan menikah dengan suami saya yang sekarang ini pada 2004 lalu,” tambahnya.

Setelah hampir 12 tahun tidak bertemu, lanjut Sri, Fajrianur kemudian muncul lagi di hadapannya pada 2013. Sri yang ketika itu sudah memiliki dua anak, dibuat kelimpungan. Ia bimbang, antara harus setia pada suaminya yang kasar, atau menerima tawaran mantan kekasihnya itu untuk menjalin hubungan lagi.

Lantas, wanita yang memiliki bisnis jual daging, kosmetik, dan minuman itu memutuskan untuk menjalin cinta terlarang dengan korban. Hubungan mereka semakin dekat ketika Fajrianur selalu memberikan perhatian dan senantiasa membantu dalam berbagai hal. Mulai dari bisinis hingga keperluan sehari-hari yang jarang ia dapatkan dari suaminya.

Cinta terlarang itu berjalan empat tahun lamanya. Sri mengaku, meski ia menjalin cinta dengan Fajri, dirinya tidak pernah sekalipun melakukan hubungan badan.

”Saya masih tahu batasan. Meski saya sadar hubungan ini keliru, tapi saya tidak pernah sama sekali melakukan hubungan badan dengan Fajri, saya berani bersumpah,” jelasnya.

Selain mereka berdua, para pegawai Sri juga mengetahui bahwa majikannya sering bertemu dengan korban di luar rumah tanpa sepengetahuan suaminya. Namun tidak ada satupun dari mereka yang berani melapor pada tersangka karena takut terjadi cekcok besar antara kedua majikannya.

Hingga pada Senin (28/8) pukul 02:30, Fajrianur datang ke rumah tersangka, setelah membuat perjanjian dengan kekasih gelapnya itu. Fajri datang untuk mengantarkan tahu yang dipesan Sri.

”Fajri itu sudah biasa membantu. Pagi itu, dia menawarkan diri untuk menggantikan saya membeli tahu di salah satu kios. Memang harus pagi, karena kan tahunya enak, jadi kalo kesiangan pasti tidak kebagian. Nah, waktu itu (saat kejadian) dia sempat minta izin ke saya untuk bertemu mengantarkan tahu itu. Setelah saya iyakan, kamipun bertemu di dalam kamar saya, tapi kami tidak melakukan apa-apa selain hanya mengobrol,” terangnya lagi.

Belum sempat Fajri pamit pulang, tiba-tiba pada pukul 04:30, suami Sri datang karena ingin mengambil pisau daging yang ketinggalan. Mengetahui istrinya bersama pria lain di dalam kamar, tersangka tersulut emosi dan langsung melabrak korban dengan menghunjamkan beberapa tusukan ke pinggang kiri Fajri dengan pisau yang baru saja diambil itu. Sri sempat menghalau pisau tersangka menggunakan tangan kanannya, namun karena lemah, ia akhirnya tersungkur ke lantai dengan luka di jari manis sebelah kanannya.

Fajri tumbang. Pria asal Jawa Timur itu meninggal dunia di lokasi kejadian. Darah bercucuran karena tusukan pisau tersangka menembus jantungnya. Warga yang mendengar keributan itu datang dan langsung mengevakuasi Sri dan jasad korban ke RSUD dr Murjani Sampit. Sementara, tersangka kabur ke rumah temannya di Jalan Kapten Mulyono.

Polisi baru berhasil mengamankan Sagita bersama barang buktinya tiga jam kemudian, atau sekitar pukul 07:30, dan menggelandangnya ke ruang tahanan Polsek Ketapang.

Sementara itu, dari ruang pemeriksaan Polsek Ketapang, Senin (28/8), Sagita Barna mengaku menyesali perbuatannya. Dia diinterogasi langsung oleh Kapolsek Ketapang AKP Todoan Gultom dan Kanit Reskrim Ipda M Romadhon didampingi oleh tiga anggota polisi yang sedang bertugas.

”Saya menyesal dengan apa yang saya lakukan. Saya tidak pernah merencanakan pembunuhan itu. Tidak ada di benak saya sama sekali untuk melakukan hal keji begitu. Hanya saja, suami mana yang tidak sakit hati ketika mengetahui istrinya berdua dalam kamar dengan pria lain. Saya pun langsung kalap dan menikamnya secara spontan,” kata Sagita sambil tertunduk.

Tersangka menuturkan bahwa saat kembali ke rumahnya pagi itu, ia sempat curiga karena tidak biasanya lampu teras mati, padahal hari masih gelap. Namun belum terlintas di benaknya bahwa ada pria lain bersama istrinya. Lantas setelah mengambil pisau di ruang tengah, ia tiba-tiba mendengar suara laki-laki dari dalam kamarnya.

Setelah memeriksanya, tersangka kemudian memergoki istrinya berduaan dengan Fajrianur dan secara spontan menikam selingkuhan istrinya itu.

Kapolsek Ketapang melalui Kanit Reskrimnya Ipda M Romadhon saat ditemui pada Selasa (29/8) siang mengatakan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus pembunuhan yang dilakukan Sagita.

”Kami menilai tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus pembunuhan ini. Kami juga sudah menginterogasi tersangka lebih dalam untuk mengetahui hubungannya dengan korban. Ternyata hanya sebatas kenal karena pernah bantu-bantu jual daging saja,” jelasnya. (rm-83/dwi)

 


BACA JUGA

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Jumat, 09 Mei 2025 17:22

Peningkatan Jalan Kandan–Camba Tertunda

SAMPIT — Warga Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali…

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers