SAMPIT – Seorang sopir dump truk diduga sengaja menabrak empat pengendara motor di ruas Jalan Jenderal Sudirman Km 14 – Km 19, Sabtu (9/9), sekitar pukul 23.30. Kecelakaan itu mengakibatkan satu tewas dan tujuh lainnya luka-luka. Diduga insiden maut tersebut dipicu cekcok mulut antara sopir dengan pengendara motor.
Kecelakaan yang melibatkan empat motor dan satu dump truk tersebut kini masih dalam penyelidikan Reskrim dan Satlantas Polres Kotim. Polisi masih memburu sopir truk yang diduga menjadi pelaku utama penabrakan. Dia kabur usai kejadian.
Berdasarkan informasi warga sekitar, delapan korban baru saja selesai main biliar di salah satu lokalisasi Km 12, sekitar pukul 20.00. Mereka adalah Dodi (30), Saprudin (22), Dedeng (20), Ahmad (21), Doa (25), Ramadhan (20), Haris (26), dan Ardiana Eka Priangga (21).
Para pemuda itu yang bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit itu mabuk. Tiba-tiba, terjadi cekcok dan adu mulut antara mereka dengan sopir dump truk yang juga mabuk sekitar pukul 22.45.
”Karena habis minum miras, semuanya adu mulut dan berkelahi tanpa sebab. Pengunjung lokalisasi sempat melerai mereka. Setelah suasana reda, selama setengah jam, delapan orang tersebut pergi berboncengan menggunakan empat motor,” kata salah seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
Sopir dump truk itu rupanya masih dendam. Dia kemudian mengejar delapan pemotor itu menggunakan truknya dari arah Sampit menuju Pangkalan Bun. Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, saat tiba di Km 14, sekitar pukul 23.20, sopir yang belum diketahui identitasnya itu langsung menabrak dua motor.
Dua korban terpental sejauh delapan meter ke semak-semak dan motornya terseret ke bibir jalan. Sedangkan satu motor bersama dua korban lainnya terguling sekitar 12 meter ke badan jalan. Satu orang langsung tewas di lokasi kejadian.
Melihat beberapa temannya ditabrak, empat orang lainnya mengejar pelaku yang tancap gas usai kejadian. Saat melintas di Km 16, dua orang memepet kendaraan pelaku dari samping kanan, sedangkan dua lainnya lagi berada di depan kendaraan pelaku.
”Si sopir tiba-tiba menyerempet satu motor di samping kanannya hingga korban terjatuh dan melindas motor satunya lagi di depannya. Nah, motor yang dilindas dari depan itu sempat diseret pelaku hinga Km 19. Kejadiannya jam setengah dua belas malam,” kata Saeful, pengendara pikap yang saat kejadian di belakang truk pelaku.
Motor yang diserempet sopir dump truk itu menyebabkan dua pengendaranya terpental sejauh tiga meter ke sisi jalan sebelah kanan dan terjerembab ke semak-semak. Sementara dua korban yang motornya terlindas, terpental beberapa meter dan masuk ke ladang alang-alang. Motornya berada di bawah kolong truk dan diseret sejauh tiga kilometer.
Setelah menabrak delapan orang, di Km 19, pelaku panik dan berputar balik ke arah Sampit. Beberapa orang di lokasi tempat pelaku balik arah, sempat berteriak dan mencoba menghentikannya.
”Kami sempat berteriak dan menghentikannya. Tapi sang sopir ini malah tidak peduli dan hendak menabrak kami yang sedang berada di warung makan,” kata Basuki, sang pemilik warung.
Setelah berputar arah, motor korban yang terseret itu terlepas dan tergeletak di tengah jalan dengan meninggalkan potongan grill (bemper depan dump truk) pelaku. Sedangkan pelaku dan kendaraannya langung tancap gas dan melarikan diri ke arah Sampit.
Petugas Satlantas Polres Kotim bersama mobil ambulans RS Murjani, baru tiba di TKP sekitar 45 menit kemudian dan langsung mengevakuasi para korban serta menginterogasi warga.
Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Samsul Bahri mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki dugaan adanya unsur penganiayaan yang dilakukan pelaku. ”Kami masih mengusut dugaan penganiayaan dalam tragedi laka ini. Ada unsur sengaja atau tidak, kami belum bisa membuktikan. Namun, yang jelas kami masih mencari keberadaan pelaku,” katanya, Minggu (10/9).
Berdasarkan laporan dari ruang IGD RS Dr Murjani, korban luka-luka diketahui bernama Dodi, Saprudin, Dedeng, Ahmad, Doa, Ramadhan, dan Haris. Sementara Ardiana Eka Priangga meninggal dunia. Dia merupakan warga asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Jenazah korban masih berada di ruang mayat RS Murjani Sampit. Polisi masih memburu keberadaan pelaku yang diduga bersembunyi di beberapa jalan setapak menuju lokasi galian C di sepanjang Jalan Jendral Sudirman Km 13 – Km 19. (rm-83/ign)