SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 02 Oktober 2017 16:27
Jelawat Picu Kecemburuan, Pemkab Tak Konsisten, PKL Bakal Semakin Liar
TAK SERAMAI DULU: Suasana kawasan Ikon Jelawat Sampit, Minggu (1/10), tak seramai dulu. Pascapenertiban PKL, kini minim saran dan fasilitas untuk anak-anak dari keluarga yang datang berkunjung menikmati liburan akhir pekan.(AMIR/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim dinilai tak konsisten mengambil kebijakan terkait penataan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Sampit. Hal itu terlihat dari keputusan Bupati Kotim Supian Hadi yang sebelumnya melarang PKL di ikon jelawat, justru ujung-ujungnya bisa dianulir jajarannya.

”Ya, jangan plin-plan. Harus tegas. Kalau tidak boleh, tidak boleh. Artinya, harus dipikirkan dulu sebelum penerapan di lapangan,” kata anggota DPRD Kotim Dani Rakhman, Minggu (1/10).

Menurut Dani Rakhman, apabila pemkab tidak konsisten, hal itu bisa memicu kecemburuan sosial. PKL lainnya akan menilai pemkab tebang pilih. Selain itu, PKL juga bisa semakin liar dan menumpuk di kawasan wisata tersebut.

”Jadi, kalau PKL disuruh berjualan di sana dan dibatasi, itu akan memicu persoalan baru. Kami minta pemkab memikirkan ulang, apakah boleh ada PKL dengan jumlah dibatasi atau dilarang sama sekali agar gak ada ribut lagi,” kata Dani Rakhman juga Ketua Fraksi Partai Demokrat ini.

Menurut Dani, dalam perencanan pengembangan kawasan Ikon Jelawat, seharusnya sudah ada gambaran, bahwa di lokasi itu PKL boleh atau dilarang berjualan. Karena itu, pemkab diminta membuka kembali perencanaan awal lokasi tersebut. Apabila sejak awal tak ada kebijakan melarang, artinya PKL boleh berjualan asalkan pengawasan dan pembinaan berjalan dengan baik.

”Dalam perencanaan dulu pasti ada lokasi itu, di mana ada PKL atau tidak. Perencanaan itulah yang jadi acuan pelaksanaan di lapangan,” katanya.

Seperti diberitakan, murka Bupati Kotim Supian Hadi terkait keberadaan PKL di kawasan Ikon Jelawat Sampit sia-sia. Pemkab membuka peluang agar PKL bisa kembali berdagang. Alasannya, lokasi wisata itu disebut-sebut sepi pengunjung karena tak ada hiburan yang biasanya disediakan PKL.

”Memang agak sepi jika dibanding sebelumnya. Kita akan perjuangkan (PKL bisa kembali). Pedagang dan pelaku usaha akan diundang dalam rapat pada Selasa (3/10) untuk mencarikan solusinya. Mereka tidak meresahkan dan bisa mendukung pariwisata di kota ini,” kata Kabid Perdagangan Disdagperin Kotim M Tahir, Jumat (29/9) malam.

Pengamat sosial di Kotim Jhoni, mengatakan, upaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagperin) Kotim yang memberikan izin kepada PKL yang menyewakan mainan dan berdagang suvenir, sudah tepat. Hal itu bisa meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung ke Ikon Jelawat.

”Sudah bagus dan benar saja apa yang dilakukan Disdagperin Kotim. Kebijakan bupati seharusnya tidak begitu (melarang PKL, Red). Ikon Jelawat merupakan barometer Sampit. Orang pasti akan datang berkunjung ke lokasi itu,” kata Jhoni.

Menurut Jhoni, Pemkab Kotim bisa menata PKL di kawasan Ikon Jelawat untuk mendukung lokasi wisata tersebut. Penataan juga harus tegas, agar tak menimbulkan keributan dan konfil antar-PKL.

”Berbagai permasalahan di kawasan Ikon Jelawat diharapkan segera diselesaikan, agar tidak menimbulkan preseden buruk di tengah masyarakat, terutama pendatang dari luar daerah Kota Sampit,” katanya.

Terpisah, Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kotim Rody Kamislam mengatakan, pengamanan kawasan Ikon Jelawat kini dilakukan pihaknya. Dia menegaskan, tak boleh ada PKL yang membuka lapak di kawasan tersebut.

”Ya, kawasan Ikon Jelawat tetap harus steril. Tidak boleh ada PKL. Saya sudah membuat tim khusus untuk pengawasan dan pengendalian di areal tersebut. Saya juga instruksikan tim wajib patroli siang dan malam,” katanya.

Pihaknya tidak akan memberikan toleransi kepada PKL yang berani berjualan di sekitar kawasan tersebut sebelum ada kebijakan resmi dari Pemkab Kotim yang mengizinkannya. ”Saya pastikan areal tersebut disterilkan dan aman bagi pengunjung,” tandas Rody. (ang/ign/mir)


BACA JUGA

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Disbudpar Gelar Pameran Budaya di Museum Kayu

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peran…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Pemkab Dorong Digitalisasi Kearsipan

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam mendorong…

Rabu, 25 Juni 2025 17:06

Satpol PP Imbau PKL Tak Berjualan di Ruang Milik Jalan

SAMPIT – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Fleksibilitas Kerja ASN di Kotim Masih Dikaji

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut terbitnya Peraturan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Finalisasi Dokumen Kontingensi 2025–2027 Masuki Tahap Akhir

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat kesiapsiagaan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:04

Pemkab Sosialisasi Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peningkatan…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Pengawasan Internal SOPD Perlu Diperbaiki

SAMPIT — Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Bupati Naikkan Target IPM dan Tekan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat arah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers