SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 06 Oktober 2017 18:07
Dinas Janji Masalah PKL Selesai Akhir Tahun, SUERRRR????
Kompleks pertokoan di Ikon Jelawat hingga kini belum diberdayakan.(DOK.USAY NOR RAHMAD/RADAR SAMPIT)

SAMPIT –Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kotim akan menuntaskan masalah pedagang di titik-titik yang selama ini bermasalah. Mulai dari pasar eks Mentaya Theater, Pasar Mangkikit, dan Ikon Jelawat. Ada banyak kepentingan di sana sehingga muncul pula banyak masalah.

Kepala Disdagperin Kotim Heru Rio Wibisono menegaskan, banyaknya masalah yang melibatkan pedagang kaki lima (PKL). Pihaknya akan membuat rencana besar-besaran untuk mencari solusi terbaik agar tidak ada konflik.

Untuk Pasar Mangkikit, Heru mengakui begitu banyak kepentingan di dalamnya.
Terutama ketika bangunan baru pasar tersebut hampir selesai. ”Pasar Mangkikit banyak kepentingan di situ. Mendekati selesai pembangunan, semakin banyak kepentingan,” terang Heru di ketika dibincangi di ruang kerjanya, Kamis (5/10).

Dia menjelaskan, seperti yang sudah dibahas selama ini, semua berawal dari surat draf bupati pada 2015 lalu tentang harga kios yang diberikan kepada pedagang. Saat ini dianggap harga kios yang ditawarkan sudah final. Namun di dalamnya belum menjelaskan beban biaya fasilitas penunjang lainnya.

”Dulu masih belum disebutkan ada pihak ketiga, dan sekarang ada PT Heral Eranio Jaya yang membangun. Saat ini harga kios Rp 12.243.481 per meter. Itu masuk fasilitas MCK, musala, lift barang, ATM, listrik, saluran pembuangan, dan parkir. Sedangkan di surat draf bupati belum termasuk itu. Ini yang harus dipahami pedagang,” jelasnya.

Untuk lapak atau los atau hamparan, pedagang hanya membayar Rp 4 juta. Itu juga disampaikan Heru sudah ada subsidi silang. ”Sementara ini masih dibangun. Dan nanti semua kembali ke posisi semula. Ini yang sering tidak dipahami pedagang. Contoh yang mudah dipahami, saat pembelian rumah, kita ini tidak hanya beli bangunannya saja tetapi juga membayar fasilitas listrik, jalan, dan lainnya,” katanya. 

Di Pasar Mangkikit akan disediakan 132 lapak, 104 kios, dan hamparan 114 tempat bagi pedagang di lantai I. Di lantai II terdapat 114 kios, 64 lapak, hamparan 102 buah. Dan saat ini sudah lebih dari seratus orang yang mendaftarkan diri dan membayar untuk mengisi bangunan baru itu.

”Satu bulan yang lalu ada 97 pedagang yang sudah membayar. Kalau sekarang sudah pasti lebih, dan terus bertambah. Kalau mau kredit juga bisa lewat bank,” imbuhnya.

Selesai membahas Pasar Mangkikit, Heru menerangkan permasalahan di Ikon Jelawat. Ditegaskan, PKL tetap dilarang berjualan di lokasi itu. Spabila ada yang masih membandel tentu akan ditindak tegas.

”Ikon Jelawat terdapat 40 kios, di lantai I ada 20, lantai II ada 20. Tetap harus bersih dari PKL lokasi itu. Di situ nanti akan dibuat pasar kuliner agar pengunjung mudah mendapatkan makanan, dan lantai II penjual suvenir. Dan area kosong tempat PKL kemarin menyewakan mainan akan ditempatkan tenda untuk untuk orang yang menikmati makanan pedagang nantinya,” bebernya Heru.

Sedangkan lantai III dijadikan tempat rekreasi. Di sana suasananya dinilai bagus. Bisa melihat pemandangan Sungai Mentaya, apalagi malam hari.

Heru juga menyampaikan nasib pedagang makanan siap saji di atas Pelabuhan Sampit. Kali ini dia belum bisa memastikan apakah akan direlokasi ke Pujasera atau kios Ikon Jelawat. ”Karena kita belum mendengarkan langsung maunya pedagang bagaimana,” tambahnya.

Dia menyakini rencana pedagang pelabuhan direlokasi ke Pujasera tetap akan ramai dikunjungi pembeli. Apalagi lokasinya masih sama di kawasan Pelabuhan Sampit.

Heru juga menyampaikan kabar baik untuk PKL yang selama ini kerap ditertibkan. Pandangan Heru, masyarakat Kota Sampit khususnya sangat mandiri dengan kemauan berusaha yang tinggi meski jadi pedagang.

”Pertama saya salut, warga begitu kreatif membuka lapangan pekerjaan. Jadi nanti ada rencana penyerahan kawasan Inhutani III yang sebentar lagi HGB-nya habis. Kawasan itu akan kita manfaatkan, lokasi strategis bisa kita buka tempat rekreasi baru dan pedagang bisa berjualan,” sambungnya. (mir/dwi)

 


BACA JUGA

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Jumat, 09 Mei 2025 17:22

Peningkatan Jalan Kandan–Camba Tertunda

SAMPIT — Warga Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali…

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers