SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 09 Oktober 2017 11:20
HEBOH!!!! Beredar Video Mati Suri
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Sebuah video yang merekam puluhan warga menggali sebuah kuburan membuat heboh. Informasinya, penggalian dilakukan lantaran mayat yang sudah dikebumikan dan dikira meninggal dunia, ternyata masih hidup. Diduga dia hanya mengalami mati suri.

Amir, warga Telaga Baru, Kelurahan MB Hulu, mengaku mendapat video tersebut dari temannya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dia kemudian menyebarkannya ke sejumlah temannya.

”Saya kira hanya video biasa, ternyata responsnya ramai juga. Awalnya saya hanya dapat dari seorang teman dari Banjarmasin. Katanya video itu dari Banjarmasin. Bahasanya di video tersebut juga bahasa Banjar,” kata Amir, Minggu (8/10).

Video berdurasi lebih dari tujuh menit itu menggambarkan puluhan warga sedang mengikuti proses penggalian sebuah makam seorang pria yang diduga mati suri. Satu orang nampak menggali kuburan dengan cangkul, sementara beberapa orang lainnya membantu membersihkan tanah bekas cangkulan. Warga lainnya menonton di pinggir makam, sambil merekam menggunakan kamera seluler.

Setelah cukup menggali dan berada pada batas jenazah, warga mengangkat sesosok tubuh yang sudah dibalut dengan kain kafan dari dalam kubur tersebut. Semua yang hadir dalam penggalian dibuat terkejut dan berteriak kaget, lantaran jenazah yang dikira sudah mati itu ternyata masih bernapas.

”Ceritanya, dikira sudah mati terus dikubur. Tapi, setelah ada beberapa orang yang mendengar tangisan dari dalam kubur, mereka kemudian melapor ke keluarga jenazah dan menggalinya. Ternyata masih hidup dan diduga mati suri,” kata Amir.

Video yang baru disebar selama kurang dari 24 jam itu, selain menghebohkan warga umum, juga mendapatkan perhatian dari kalangan ulama di Samuda. Ustad H Makky, pengasuh pondok pesantren Sabilal Muhtadin di Jaya Karet, mengatakan, fenomena dalam video tersebut bukan sesuatu yang baru terjadi.

”Mati suri itu memang ada, karena ini berkaitan dengan kekuasaan Allah tentang roh. Insya Allah, sepertinya hal ini sejalan dengan ilmu kedokteran kalau saya tidak salah,” katanya.

Makky menuturkan, di salah satu kitab bernama Daqoiqul Ahbar dalam Agama Islam, roh dibagi menjadi dua, yakni ruhul hayat (roh hidup), yakni ketika orang meninggal dunia, rohnya dicabut malaikat Izrail. Sedangkan kedua, ruhul yaqodzoh (roh bangun), yakni ketika orang tidur, roh inilah yang keluar.

”Pemahamannya, orang yang mati suri itu roh hayatnya masih ada. Yang tidak ada adalah roh Yaqodzohnya, yang mana roh yaqodzoh inilah yang bisa ditunjukkan oleh Allah bagaimana kehidupan alam setelah kehidupan di dunia,” jelasnya.

Ketua MUI Samuda Ustad KH Nuris mengatakan, fenomena mati suri dalam video itu bukanlah hal yang ajaib. Dalam Alquran sudah ada contoh nyata, yaitu mukjizat Nabi Isa AS yang mampu menghidupkan kembali orang yang sudah mati.

”Perkara itu tidaklah mustahil. Bahkan, orang yang sudah mati pun bisa dihidupkan. Dalam Alquran, mukjizat Nabi Isa AS dapat menghidupkan kembali yang sudah mati. Fenomena ini bagi kita umat islam adalah Jaiz bagi Allah untuk menambah iman kita, bahwa Dia (Allah) maha kuasa atas segala sesuatu,” katanya.

Sementara itu, dari dikutip dari alodokter.com, mati suri dalam dunia medis sering disamakan dengan pengalaman mendekati kematian alias near death experience (NDE). Pengalaman ini sendiri sering dikategorikan ke dalam berbagai dimensi mulai dari psikologis, fisiologis, dan penjelasan transendental.

Sebagian ahli memprediksi bahwa peristiwa mati suri sebagai sebuah fenomena halusinasi yang disebabkan berbagai faktor fisiologis dan psikologis. Peneliti lainnya menganggap hal ini kemungkinan disebabkan adanya kesadaran atau pikiran yang bukan berasal dari aktivitas otak. Namun, hingga kini fenomena mati suri belum dapat sepenuhnya dijelaskan.

Salah satu kemungkinan penyebab terjadinya mati suri adalah fase tidur rapid eye movement (REM) atau fase nyenyak, yaitu ketika seseorang mengalami mimpi. Fase ini melibatkan adanya kelumpuhan otot utama, sistem pernapasan yang berjalan lebih cepat, dan cepatnya gerakan mata.

Saat fase ini mengalami gangguan, maka seseorang mungkin mengalami kelumpuhan sementara saat bangun dari tidur. Hal lain yang mungkin terjadi adalah adanya halusinasi penglihatan atau pendengaran selama masa peralihan dari tidur menuju kondisi terjaga atau sebaliknya.

Pada kasus mati suri, otak kemungkinan mencampurkan kondisi tidur dan kondisi terjaga secara sekaligus. Normalnya, fase ini akan dibedakan secara mendetail sehingga jelas mana saat seseorang terjaga atau tidur.

Beberapa ciri utama yang dirasakan mereka yang mengalami mati suri juga mirip dengan adanya gangguan fase REM ini. Misalnya, perasaan dikelilingi cahaya, merasa terpisah dari diri sendiri, dan tidak mampu bergerak meski merasa sadar.

Penjelasan lainnya, mati suri juga dikaitkan dengan keberadaan gas karbondioksida di dalam tubuh seseorang. Penelitian yang mengaitkan hal ini menyatakan bahwa adanya gas CO2 kemungkinan memberikan pengaruh pada keseimbangan kimia dalam tubuh.

Ketika keseimbangan kimia di otak mengalami gangguan, hal tersebut mungkin memengaruhi otak sehingga yang mengalaminya seperti melihat cahaya, terowongan, atau kematian seseorang.

Pengalaman mati suri yang terkait dengan adanya gas CO2 sendiri didapatkan dari para pasien yang selamat dari serangan jantung. Orang yang mengalami serangan jantung memiliki konsentrasi CO2 berlebih dalam napas yang dihembuskan juga terkait level CO2 dan kalium dalam darah.

Pasien yang selamat dari serangan jantung dan mengalami mati suri memiliki beberapa kesamaan pengalaman. Mereka biasanya merasakan berada di dalam balutan cahaya, melihat dan mendengar peristiwa nyata dari sudut yang lain, serta bertemu dengan orang-orang yang dicintai yang sudah meninggal.

Kejadian mati suri yang dialami oleh orang-orang yang selamat dari serangan jantung diyakini terkait dengan terhentinya fungsi otak setelah 20-30 detik terhentinya jantung. Saat sadar, mereka ternyata mampu menjelaskan hal-hal terkait kejadian yang terjadi di sekitarnya dalam tiga menit setelah jantung berhenti. (rm-83/ign)


BACA JUGA

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Disbudpar Gelar Pameran Budaya di Museum Kayu

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peran…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Pemkab Dorong Digitalisasi Kearsipan

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam mendorong…

Rabu, 25 Juni 2025 17:06

Satpol PP Imbau PKL Tak Berjualan di Ruang Milik Jalan

SAMPIT – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Fleksibilitas Kerja ASN di Kotim Masih Dikaji

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut terbitnya Peraturan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Finalisasi Dokumen Kontingensi 2025–2027 Masuki Tahap Akhir

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat kesiapsiagaan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:04

Pemkab Sosialisasi Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peningkatan…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Pengawasan Internal SOPD Perlu Diperbaiki

SAMPIT — Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Bupati Naikkan Target IPM dan Tekan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat arah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers