SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 01 November 2017 08:34
MUI Bina Pengikut Ajaran Sesat AJG
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kotim akan memanggil semua pengikut AJG dalam waktu dekat. Pemanggilan para santri pria dari Banjarmasin itu menindaklanjuti keputusan dewan fatwa MUI bahwa ajaran AJG adalah menyimpang, sesat, dan menyesatkan.

Ketua MUI Samuda Nuris mengatakan bahwa rencana diadakannya pembinaan terhadap seluruh santri AJG adalah agar mereka semua tidak memiliki pemahaman yang salah terhadap tafsir beberapa kitab yang sudah diperiksa dan kembali pada Alquran dan hadits sebagai pedoman.

”Sudah ada rencana memanggil mereka (pengikut AJG) semua. Instruksi MUI kabupaten kemarin setelah dikeluarkan pernyataan fatwa sesat, langkah berikutnya Bakerpokem dan Kesbangpol akan melakukan pembinaan pada seluruh santri AJG,” kata Nuris, Selasa (31/10) pagi.

Nuris melanjutkan, untuk urusan menerima atau tidaknya para pengikut AJG menghadiri pembinaan itu, belum diketahui. Yang jelas, saat ini masih disusun agenda rekonsiliasi agar masyarakat tidak merasa khawatir lagi akan ajaran menyimpang.

Sementara itu, Ustaz H Makky selaku pemuka agama sekaligus pengurus pondok pesantren Sablilal Muhtadin mengatakan, pihaknya bersama para santri dan masyarakat setempat merasa lebih tenteram setelah keluarnya fatwa sesat untuk ajarana AJG tersebut. Pasalnya, masyarakat sudah bisa memilah mana perkumpulan yang harus dihindari dan yang tidak.

Dengan adanya fatwa tersebut, pengikut AJG jelas tidak akan bertambah lagi. Hal ini menurut Makky, sebuah angin segar untuk menyadarkan masyarakat agar waspada terhadap penyebaran paham radikalisme dan menyimpang dengan mengatasnamakan agama.

”Adapun kami (masyarakat) Samuda, khususnya Jaya Karet sudah bisa hidup lebih tenteram. Soalnya sudah ada fattwa dari MUI, jadi bisa mencegah semakin banyaknya pengikut (AJG),” ujarnya.

Selain itu, Makky juga menyerahkan keputusan selanjutnya untuk memberikan pembinaan terhadap seluruh santri AJG dalam beberapa waktu ke depan. Pihaknya juga berharap dengan adanya fatwa dan pembinaan tersebut, semua pengikut AJG bisa sadar dan kembali pada syariat Islam yang berpedoman pada Alquran dan hadits.

Sementara itu, masyarakat Samuda mengaku masih sedikit khawatir. Mereka masih meragukan para pengikut AJG mau menerima fatwa tersebut dengan tangan terbuka dan lapang dada. Warga mengkhawatirkan terjadinya ketimpangan sosial antara pengikut AJG dengan masyarakat yang akan menimbulkan dampak situasi kembali memanas.

”Takutnya, fatwa sesat itu tidak diterima oleh para pengikutnya (AJG). Warga mengkhawatirkan akan ada aksi anarkistis atau semacamnya yang dilakukan oleh pengikut AJG itu sebagai akibat dari kemarahan diri karena ajaran atau pengajian mereka dianggap sesat dan menyimpang,” kata salah seorang warga yang namanya enggan dikorankan.

Sementara itu, pakar Psikologi asal Malang Jawa Timur, Alfan Khanafi mengatakan bahwa ketakutan masyarakat akan adanya suatu gesekan yang terjadi akibat pergerakan yang mengatasnamakan hal yang sensitif seperti agama adalah suatu yang lumrah.

Menurut pria 54 tahun itu, pola pikir masyarakat masih diselimuti ketakutan untuk menerima sebuah keputusan jika masih belum benar-benar tuntas problematika yang sedang terjadi. Meskipun sudah terjadi sebuah penyelesaian, tapi jika belum benar-benar bersih kasusnya, maka masyarakat wajar-wajar saja untuk menilai sebuah keputusan itu.

”Terjadi sebuah keragu-raguan di sini. Masyarakat dihadapkan pada dua pemikiran. Yang pertama apakah keputusan tersebut tepat, mengingat di daerah tersebut (Samuda) seperti yang saya dengar banyak pengikutnya, mereka takut jika tiba-tiba pengikut itu membuat aksi anarkis,” katanya ketika dihubungi, Selasa siang.

Yang kedua, lanjut Khanafi, lebih kepada keinginan agar pihak-pihak terkait, dalam hal ini MUI agar segera membersihkan kasusnya melalui pembinaan tersebut. Tujuannya sudah jelas, agar masyarakat benar-benar yakin bahwa keamanan dan kenyamanan mereka tidak terancam. (ron/dwi)

 


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Tindak Tegas Perusak Fungsi Drainase

SAMPIT – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menegaskan pemerintah…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Prioritaskan Infrastruktur Jalan Pertanian dan Pendidikan

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannoor,…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:24

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun

SAMPIT – Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern di…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Dukung Rencana BUMD Produksi Air Minum Kemasan

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyatakan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Realisasikan Program Beasiswa Dokter Spesialis

SAMPIT - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:08

Tindaklanjuti Permohonan Hibah Tanah Pembangunan MAN

SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:05

Dorong Pertamina Gencarkan Sosialisasi Transisi Tabung Elpiji

SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kembalikan Anggaran Jalan Cempaka Mulia–Pulau Hanaut

SAMPIT – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur…

Senin, 11 Agustus 2025 11:56

Desak Telusuri Penyewaan Aset Daerah

SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 08 Agustus 2025 17:19

Kotim Kaya SDA, tapi Masyarakat Tak Merasakan Dampak Ekonomi

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyoroti…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers