SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 13 November 2017 10:14
BELUM TENANG!!! Warga: Masih Ada Buaya Lain Berkeliaran
TANGKAP BUAYA: Warga Jalan HM Nor Samuda saat menangkap buaya pada Jumat (10/11) tengah malam.(Ist/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Teror buaya menghantui warga Jalan HM Nor RT 02 RW 001, Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kotawaringin Timur. Diperkirakan masih ada tiga ekor buaya yang kerap berkeliaran di sekitar lokasi penangkapan.

Ijul, warga Samuda bercerita, sebelum satu ekor buaya tertangkap pada Jumat (10/11) malam. Warga sering melihat rombongan buaya berenang di pinggir sungai.

“Kadang buaya menyenggol tiang rumah warga. Ada sekitar empat buaya, dan baru satu ekor tertangkap,” ujar Ijul, kemarin (12/11).

Menurut Ijul, mungkin akibat air pasang, buaya naik ke daratan. Memang pada malam penangkapan, jalanan tergenang air pasang setinggi 32 cm. “Baru kali ini air pasang sangat tinggi,” ucapnya.

Buaya-buaya itu, kata Ijul kemungkinan datang dari seberang Pulau Hanaut. Sebelumnya warga sudah terbiasa melihat buaya berenang di sekitar pemukiman. Setelah buaya naik ke daratan, meski satu tertangkap, warga tetap khawatir karena masih ada buaya lainnya.

“Malam tadi (Sabtu 11/11) malam, sempat terlihat lagi buaya berada tidak jauh dari lokasi penangkapan buaya,” sebutnya.     

Ujang, putra H. Hasan, rumah tempat buaya terperangkap oleh warga juga mengiyakan kalau memang masih ada buaya lain di sekitar tempat tinggal mereka.

“Buaya-buaya itu sudah lama berkeliaran, tapi baru kali ini buaya naik ke daratan,” terangnya.

Sementara ini, ujar Ujang belum ada laporan dari warga yang merasa kehilangan hewan ternak yang dimangsa oleh buaya.

Di lain tempat, Brigadir Hikmah, Kepala Markas Unit (Kamarnit) Samuda, Ditpoliarud Polda Kalteng juga membenarkan kalau beberapa hari terakhir ini buaya-buaya sering menampakkan diri. “Saat air pasang, buaya banyak berkeliaran, bahkan buaya sering lewat pos kami,” kata Hikmah.

Saat ini, menurut Hikmah yang paling ditakutkan warga khususnya yang tinggal di bataran sungai adalah ketika air pasang tiba. Warga ketakutan akan kemunculan buaya di sekitar pemukiman.

“Kami tetap mengimbau warga untuk berhati-hati beraktivitas di sungai, karena saat air pasang buaya-buaya bermunculan,” tandasnya.  (fm)

 


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Tindak Tegas Perusak Fungsi Drainase

SAMPIT – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menegaskan pemerintah…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Prioritaskan Infrastruktur Jalan Pertanian dan Pendidikan

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannoor,…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:24

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun

SAMPIT – Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern di…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Dukung Rencana BUMD Produksi Air Minum Kemasan

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyatakan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Realisasikan Program Beasiswa Dokter Spesialis

SAMPIT - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:08

Tindaklanjuti Permohonan Hibah Tanah Pembangunan MAN

SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:05

Dorong Pertamina Gencarkan Sosialisasi Transisi Tabung Elpiji

SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kembalikan Anggaran Jalan Cempaka Mulia–Pulau Hanaut

SAMPIT – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur…

Senin, 11 Agustus 2025 11:56

Desak Telusuri Penyewaan Aset Daerah

SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 08 Agustus 2025 17:19

Kotim Kaya SDA, tapi Masyarakat Tak Merasakan Dampak Ekonomi

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyoroti…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers