SAMPIT- Sejumlah agenda meramaikan Sampit Expo 2018 telah diwacanakan. Salah satunya kegiatan color run. Nah agenda ini mendapat kritik tajam dari banyak banyak masyarakat. Mereka menilai agenda inoi tidak mendidik bahkan keluar dari tujuan dari Sampit Expo yang diagendakan setiap tahun itu.
”Sampit Expo idealnya dikemas dengan budaya. Karena bagian dari rangkaian HUT Kotim. Bukan impor budaya asing,”kata Eddy Sabarudin.
Tokoh akademisi ini juga menyayangkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang notabene penggagas dari agenda tahunan itu tidak mempertimbangkan pro-kontra serta efek buruknya terhadap masyarakat.
Hal senada juga diungkap Dadang H Syamsu, Anggota DPRD Kotim. Menurutnya lumrahnya semua kegiatan Expo, menampilkan dan memamperkan suatu karya seni untuk diperkenalkan ke masyarakat selanjutnya mendapat apresiasi. Bukan membawa budaya, yang tidak ada manfaat bahkan cenderung membawa maksiat.
”Kalau pendapat saya pribadi tentu tidak sependapat karena tak ada korelasi serta tak ada edukasi yang disampaikan kepada masyarakat luas,” kata Dadang.
Sejumlah masyarakat menyayangkan keputusan panitia mengadakan acara ini. Apalagi mengingat Kotawaringin Timur digadang sebagai daerah agamais.
Sebelumnya, masyarakat menilai setiap tahun agenda Sampit Expo minim inovasi. Sehingga terkesan membosankan. Namun mereka juga menyayangkan bila inovasinya seperti kegiatan color run ini.
”Inovasi yang diharapkan adalah inovasi yang bagus bukan seperti ini. Inovasi yang menambah semangat kegiatan UMKM yang ada di Kotim. Kalau lari-lari sambil lempar bubuk warna-warni sih ini bukan inovasi,” kata Rahmat, salah seorang warga.
Tak hanya masyarakat, sejumlah tokoh agama juga menyayangkan adanya agenda ini dalam Sampit Expo. Sejumlah pihak meminta agar panitia mengevaluasi bahkan kalau bisa membatalkan agenda ini demi kenyamanan bersama.
”Percuma saja salawat bersama,kalau juga memfasilitasi maksiat,” cetus mereka.
Hingga saat ini, belum ada pemberitahuan resmi dari pihak panitia apakah agenda color ini tetap dilaksanakan. Namun yang jelas, pembahasan soal ini menjadi sorotan masyarakat terutama di media sosial.(oes)