PALANGKA RAYA – Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng bereaksi keras terhadap rekaman yang disebut-sebut memfitnah Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Lembaga itu mengirim Barisan Pertahanan Adat Dayak (Batamad) ke Lamandau untuk meminta keterangan dan menjemput Taufik Hidayat, calon wakil bupati setempat yang mengeluarkan pernyataan itu.
”Prosesnya sudah kami mulai. Tim sudah kami berangkatkan. Ini harus diselesaikan, karena menghina gubernur, sama saja menghina lambang daerah kita," tegas Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran, Jumat (16/2).
Agustiar menuturkan, jajarannya sudah melakukan pertemuan, termasuk dengan gubernur. Kesimpulannya, DAD Kalteng akan mengambil langkah hukum secara adat.
”Kalau urusan hukum positif, gubernur saja yang selesaikan. Tapi, kalau secara adat, biar kami (DAD, Red) yang lakukan. Jujur, beredarnya rekaman itu sangat kami sesalkan," katanya.
Menurut Agustiar, persoalan tersebut harus diselesaikan. Pihaknya menganggap pernyataan Taufik Hidayat dapat menimbulkan gejolak. Langkah satu-satunya agar hal tersebut tidak terjadi, hanyalah dengan mencari penyelesaian.
”Supaya yang semacam ini jadi pembelajaran bagi semua. Jangan lagi sampai terulang, karena polemik seperti ini tidak menyasar satu orang. Bisa saja meluas dan membuat kehebohan," ujar Agustiar.
Seperti diberitakan, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran merasa difitnah calon wakil bupati Lamandau Taufik Hidayat. Rekaman pernyataan Taufik dinilai menyudutkannya. Dia menyerahkan kasus itu ke proses hukum.
”Secara pribadi saya memaafkan. Namun, proses hukum untuk fitnah keji ini biar proses hukum nanti yang menangani," tegas Sugianto, Rabu (14/2) lalu.
Dalam rekaman yang beredar, ada suara Taufik Hidayat saat sosialisasi pencalonannya di salah satu daerah di Lamandau.
”Kekhawatiran masyarakat saat ini, tentang harga sawit turun. Gemareksa mau ditawar. Bahkan, Gubernur Kalteng akan menutup beberapa perusahaan sawit. Ini akan menimbulkan harga sawit turun. Ada upaya mau memonopoli perkebunan oleh satu orang," demikian kutipan dalam rekaman yang beredar dan sampai ke telinga gubernur itu.
Sugianto mengaku miris mendengar pernyataan tersebut. Dia menyatakan keprihatinannya saat pidato penandatanganan nota kesepahaman antara calon kepala dan wakil kepala daerah di Kalteng dengan lembaga, ormas, TNI, Polri, dan instansi terkait tentang pilkada aman dan damai.
Taufik Hidayat sebelumnya juga sudah mengaku tidak ada maksud dan niat memfitnah Gubernur Kalteng. Karena itu, dia meminta maaf jika perkataannya saat sosialisasi pencalonannya tersebut menyinggung Gubernur dan masyarakat Kalteng.
”Secara pribadi saya mohon maaf. Tidak ada niatan kami memfitnah Gubernur Kalteng. Jika perkataan kami keliru dan menyinggung, kami sangat memohon maaf kepada Gubernur dan masyarakat Kalteng,” katanya.
Dalam Pilkada Lamandau, Taufik Hidayat merupakan pasangan calon bupati FX Perwiragato. Koalisi partai yang mengusung paslon tersebut cukup kuat, yakni PDI Perjuangan, Demokrat, PKPI, dan Gerindra. (sho/ign)