SAMPIT-Sejauh ini pengungkapan pemilik dua truk Zenith yang ditangkap jajaran Polres Kotim beberapa waktu lalu masih menyisakan persoalan dan tanda tanya masyarakat. Polisi dianggap masih belum mampu menyeret kasus itu hingga kepada pemilik barang tersebut, seperti dilontarkan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kotim, Rimbun.
”Sejauh ini kami dari lembaga di DPRD Kotim masih menunggu sejauh mana pengungkapannya, karena ini adalah hal yang ditunggu publik sampai kapan pun,” ungkapnya.
Diungkapkan Rimbun, setiap pihaknya turun ke konstituen di lapangan, salah satu hal yang selalu dipertanyakan adalah soal pengungkapan kepemilikan zenith itu. Artinya lanjut Rimbun, masyarakat tengah menunggu gebrakan dari aparat kepolisian untuk menyeret pemilik barang haram tersebut.
Ditegaskannya, pihaknya di DPRD bukan mengintervensi kasus yang tengah diselidiki itu, tapi lebih karena berlarut-larutnya waktu penanganan kasus tersebut, yang sudah beberapa bulan ini, dan belum ada kemajuan yang signifikan.
Diakui Rimbun, sejak tertangkapnya zenith sebanyak dua truk itu, menyebabkan peredaran obat daftar G itu di pasaran juga cenderung menurun. Ditambah lagi dengan semangat dari masyarakat untuk memerangi peredaran narkoba sudah kian meningkat. Meski begitu , menurut Rimbun tidak hanya soal zenith tetapi juga narkoba masih menjadi hal yang bisa ditemui di Kotim.
Ketua komisi III ini juga tetap mendesak aparat untuk menuntaskan kasus itu. Dari sekian kasus yang ditangani selain kasus pembunuhan, kasus zenith ini yang jadi atensi dari pihaknya di lembaga dewan.
"Pengungkapan kasus ini tetap kami sorot dan kami minta hingga tuntas sampai kepada pemilik barang itu. Jangan sampai hanya menyeret kepada sopir dan kurir saja. Bosnya yang punya barang harus kita bawa juga, "tandasnya.
Rimbun juga mempertanyakan rencana aksi damai turun ke jalan untuk mendorong aparat kepolisian mengungkap peredaran barang itu, yang diketahui dibatalkan. Padahal dirinya sudah mengapresiasi dan mendukung gebrakan masyarakat yang dianggap jadi pahlawan itu, di tengah kondisi darurat narkotika seperti sekarang ini.
"Soal aksi demo yang dibatalkan juga kita cukup kita sayangkan. Bagaimana pun rencana aksi itu sempat heboh dan sangat ditunggu, agar aparat bisa lebih berani dalam pengungkapan, terutama melalui semangat dari publik yang begitu besar, "pungkasnya.(ang/gus)