SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 19 Maret 2018 09:09
BKSDA Pancing Buaya Ganepo

Agar Keluar dari Persembunyian

MEMANCING BUAYA: Petugas BKSDA ketika memancing buaya di bantaran Sungai Mentaya, sekitar Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Minggu (18/3).(BKSDA FOR RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Buaya yang meresahkan warga di Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, belum tertangkap. Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) masih memancing buaya itu keluar untuk menangkap satwa berbahaya tersebut, yang sebelumnya menyambar seorang warga desa setempat.

Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit Muriansyah mengatakan, pihaknya memprioritaskan menangkap buaya yang menyerang Jumi, warga Desa Ganepo pada 8 Maret lalu. Diperkirakan panjang satwa tersebut sekitar empat meter. Namun, bukan buaya itu yang muncul. Pihaknya justru mendapati ada buaya lain yang baru terlihat.

”Ada (buaya) menampakkan diri, tapi lain target. Sekitar dua meter panjangnya dan jauh dari lokasi serangan,” kata Muriansyah, Minggu (18/3).

Menurutnya, buaya tersebut ditangkap dengan cara dipancing menggunakan kail dan umpan daging bebek. Rencananya, pihaknya akan menangkap semua buaya yang sering muncul di sekitar permukiman penduduk Desa Ganepo yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya itu. 

Selain memancing buaya, pihaknya juga melakukan sejumlah hal untuk mengantisipasi serangan buaya, seperti mengimbau masyarakat, memasang plang pemberitahuan. ”Rencananya akan ditambah dua plang lagi di lokasi strategis dan sering dilihat banyak warga,” ucapnya. 

Muriansyah menambahkan, pihaknya dibantu anggota Ditpolair Polda Kalteng dan perangkat desa setempat. Keselamatan warga jadi prioritas agar tak ada lagi korban.

Sementara itu, Kades Ganepo Agus mengatakan, pihaknya juga sudah menyampaikan kepada warganya agar berhati-hati ketika beraktivitas di bantaran sungai, terutama saat pagi dan sore. 

”Masalah penangkapan sudah saya sampaikan kepada warga agar diserahkan kepada ahlinya (BKSDA) dan tidak bertindak yang dapat membahayakan diri sendiri,” ujar Agus. 

Aktivitas warga, lanjutnya, masih berjalan seperti biasa, seperti mandi dan mencuci, serta penyeberangan kelotok. Hanya saja, dibatasi sampai buaya tertangkap. (mir/ign) 


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Tindak Tegas Perusak Fungsi Drainase

SAMPIT – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menegaskan pemerintah…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Prioritaskan Infrastruktur Jalan Pertanian dan Pendidikan

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannoor,…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:24

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun

SAMPIT – Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern di…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Dukung Rencana BUMD Produksi Air Minum Kemasan

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyatakan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Realisasikan Program Beasiswa Dokter Spesialis

SAMPIT - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:08

Tindaklanjuti Permohonan Hibah Tanah Pembangunan MAN

SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:05

Dorong Pertamina Gencarkan Sosialisasi Transisi Tabung Elpiji

SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kembalikan Anggaran Jalan Cempaka Mulia–Pulau Hanaut

SAMPIT – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur…

Senin, 11 Agustus 2025 11:56

Desak Telusuri Penyewaan Aset Daerah

SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 08 Agustus 2025 17:19

Kotim Kaya SDA, tapi Masyarakat Tak Merasakan Dampak Ekonomi

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyoroti…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers