SAMPIT – Petugas Bandara Haji Asan, Sampit, sering menemukan benda aneh bin mencurigakan yang dibawa penumpang. Benda yang diklaim sebagai jimat itu biasanya disembunyikan di kantung celana, jaket, tas, atau dijadikan kalung. Barang akan dikembalikan kepada pemilik jika dianggap tak berbahaya.
Kasi keamanan Bandara Haji Asan Sampit Charles mengatakan, hampir setiap hari ada laporan penemuan jimat yang dibawa oleh penumpang. Penumpang beralasan sebagai pembawa keberuntungan atau sebagai tolak bala.
Dalam sebulan, kata Charles, petugas bisa menemukan 20 hingga 25 jimat berbentuk keris berukuran kecil.
”Saya geleng kepala soal jimat keris itu. Soalnya hampir setiap hari saya mendapatkan laporan adanya penemuan jimat berbentuk keris kecil,” katanya sembari ketawa cekikikan, Rabu (4/4) siang kemarin.
Jimat yang ditemukan biasanya dibawa oleh penumpang pria. Barang-barang tersebut akan dikembalikan pada pemilik ketika dinyatakan tak berbahaya.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan penerbangan yang bisa saja diakibatkan oleh beberapa benda yang dibawa oleh penumpang. Untuk aturan bagasi, maskapai yang menentukan aturan boleh atau tidak untuk dibawa.
Seperti beberapa maskapai yang tergabung di dalam Lion Air Group, memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam hal bagasi. Penumpang hanya boleh membawa barang bawaan sebanyak 1 koli dengan berat maksimal 7 kilogram berdimensi maksimal 40 sentimeter X 30 centimeter X 20 centimeter, serta satu tas barang pribadi untuk keperluan selama perjalanan. Pihak maskapai telah membuat aturan ini sesuai dengan ketersediaan tempat penyimpanan barang bawaan di atas kepala penumpang atau di bawah kursi.
”Intinya, saya berharap. Agar masyarakat tak usah membawa barang-barang seperti jimat yang berpotensi membahayakan perjalanan udara. Benda-benda itu memang tak ada fungsinya. Namun, bisa jadi itu dapat melukai, jika ujungnya runcing. Itu dilarang,” pungkas Charles. (ron/yit)