SAMPIT – Sebagai antisipasi bencana yang ditimbulkan akibat cuaca buruk, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawatingin Timur (Kotim) siaga terlebih dahulu. Pihaknya berkoordinasi dengan aparatur kecamatan dan desa di daerah rawan.
”Setelah ada update peringatan cuaca dini, kami sudah berkomunikasi dengan aparatur desa atau camat. Di antaranya Kecamatan Baamang, Telawang, Kotabesi, Mentaya Hilir Utara, dan Cempaga Hulu. Diperkirakan juga dapat meluas hingga ke Parenggean, Mentaya Hulu,” kata Kabid Kesiapsiagaan BPBD Kotim Punding, Kamis (5/4).
Prakiraan cuaca sejak kemarin berpontensi hujan intensitas sedang-lebat disertai petir dan angin kencang. Punding menambahkan, selain dapat menyebabkan banjir, bahaya angin kencang juga perlu diwaspadai.
”Jika ada pohon besar, apalagi sudah rapuh itu berbahaya sekali. Untuk daerah langganan banjir di bagian utara Kotim, seperti beberapa bulan sebelumnya di Cempaga Hulu dan Parenggean, saat ini sudah bisa antisipasi,” ujarnya.
Dia menegaskan, sikap siaga itu bukan hanya untuk mengamankan harta benda saja. Seperti sebelum awal Januari 2018 lalu, seorang bocah berusia tiga tahun jadi korban, meninggal dunia tenggelam di tengah banjir.
”Hal itu yang paling dihindari, kalau bisa memang jangan sampai ada banjir lagi. Imbauan supaya aliran sungai, parit supaya tetap bersih agar air dapat mengalir dengan baik sudah sering dilakukan. Tinggal kesadaran masyarakat, pentingnya menjaga lingkungan untuk keselamatan,” ucapnya.
Sampai kemarin belum ada laporan daerah yang terendam banjir. Namun, cuaca tak menentu saat ini dapat menyebabkan genangan air hingga rumah tenggelam. (mir/ign)