SAMPIT - Jalan Sehat dalam rangka Hari Pendidikan Nasional sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Radar Sampit berlangsung sukses. Acara yang digelar Minggu pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB itu diwarnai keceriaan. Dari ribuan peserta jalan sehat, ratusan orang pulang membawa beragam hadiah. Ada sepeda gunung, televisi, kulkas, mesin cuci, kipas angin, dispenser, rice cooker, setrika, hingga satu unit mobil Ayla.
Sejumlah pejabat hadir dalam kegiatan ini, mulai dari Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi, Wakil Bupati Taufiq Mukri, Wakapolres Kotim, Dandim 105 Sampit, anggota DPRD Kotawaringin Timur, dan sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkab Kotim.
”Mari kita laksanakan Jalan Sehat dalam rangka HUT ke-12 Radar Sampit dengan penuh semangat,” ujar bupati sambil mengibaskan bendera bercorak hitam putih dengan motif kotak-kotak.
Ribuan peserta bergerak menuju rute yang ditentukan panitia, dan dikawal oleh petugas Satlantas Polres Kotim menggunakan mobil patwal. Peserta melewati lima jalan raya. Dimulai di depan Taman Kota Jalan Yos Sudarso, kemudian belok ke kanan (barat) menuju Jalan S Parman, kemudian belok kiri (Selatan) di Jalan Kartini tembus ke SMPN 2 dan belok ke kiri (Timur) melintasi Jalan Jenderal Achmad Yani.
Sampai di persimpangan (perempatan pentol), dilanjutkan belok kanan (Selatan) menuju arah kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) di Jalan Yos Sudarso, hingga tembus ke Jalan MT Haryono. Kemudian belok kiri (Timur) menuju Jalan Rahadi Usman. Dari Jalan Rahadi Usman, belok lagi ke kiri (Barat) kembali ke Jalan S Parman, dan finish di tempat semula (Taman Kota Sampit).
Usai jalan sehat, peserta langsung memadati areal sekitar panggung. Sebab, mereka menunggu pembagian hadiah. Tak sampai sepuluh menit, sudah rribuan orang berkumpul.
Sebelum membacakan kupon, sambutan-sambutan dibacakan. Bupati Kotim Supian Hadi usai memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk Radar Sampit dan Hardiknas, juga menyentil sedikit soal pemilihan umum pada 2019 mendatang. Katanya, tak usah memilih pasangan calon yang suka mendiskreditkan orang lain dan bagi-bagi duit (money politic).
”Belum jadi pemimpin saja sudah begitu (menyuap) apalagi nanti kalau sudah jadi pemimpin. Saya tegaskan, kalau ada pasangan calon model begitu yang suka lakukan serangan fajar, terima saja duitnya. Tapi tak usah dipilih,” tutur bupati yang diikuti tepukan tangan masyarakat yang mendengarkan.
Di belakang dan depan panggung sebelum kupon diundi, panitia bersiap. Peserta antusias. Kupon yang dijual di lokasi acara juga ludes terjual. Bahkan satu orang bisa membeli 10 kupon.
”Beli banyak (kupon) biar adakesempatan besar dapat mobil. Jadi, hari raya tahun ini enggak kepanasan kalau jalan-jalan,” komentar salah satu warga ketika diwawancara.
Ratusan warga yang datang tak peduli teriknya cuaca. Mereka duduk di trotoar jalan. Di tengah jalan. Di warung-warung. Di bawah panggung jadi tempat favorit karena teduh. Belum lima menit, sudah tak ada lagi ruang tersedia.
Pedagang minuman dingin kebanjiran rezeki. Mereka mengaku, dengan adanya acara Radar Sampit kali ini, omzet jelas naik. Sebab, cuaca terik membuat warga tak kuasa menahan dahaga, dan akhirnya beli minuman yang dijajakan.
”Biasanya sehari dapat Rp 100 ribu. Sekarang Alhamdulillah dapat Rp 450 ribu. Saya sudah tiga kali bolak-balik ambil minuman, karena kehabisan,” ujar Razikin, salah satu pedagang minuman dingin.
Sekitar 07.30 WIB pengundian mulai dilakukan. Seluruh hadirin sibuk memandangi kupon masing-masing. Tak jarang ada yang sampai mengeceknya dua hingga tiga kali untuk mencocokkan angkanya dengan yang dibacakan panitia di atas panggung.
Perasaan mereka macam-macam. Senang, gelisah, dan sedih. Senang bagi yang mendapatkan hadiah dengan hanya membeli satu kupon saja. Gelisah lantaran masih tersisa beberapa kupon, namun tak kunjung dapat hadiah. Sementara yang sedih tak mendapatkan apa-apa.
Namun, panitia mengajak agar yang belum beruntung tak berkecil hati. Sebab, tahun depan masih ada lagi event yang sama. Usai seluruh hadiah door prize dibagikan. Tinggal pengundian hadiah utama: Mobil.
Setiap telinga dan mata pemilik kupon tertuju pada dua hal. Kupon yang dipegang, dan panitia yang mulai membacakan pemenangnya. Riuh redam terdengar ketika Partimah, seorang penjual martabak didaulat sebagai pemenang.
Badannya terlihat kelelahan dan berpeluh keringat karena harus berpanas-panasan menunggu undian berakhir. Saat menaiki panggung badannya pun terlihat gemetar dan sesekali meneteskan air mata karena rasa tidak percaya bahwa dirinya menjadi pemenang undian hadiah utama tersebut.
Wajahnya tak dapat menyembunyikan hatinya yang senang. Sekaligus tak percaya. Seluruh tamu undangan dan panitia memberikan ucapan selamat. Pun begitu ribuan warga yang hadir makin bersorak.
Mata Partimah kian bersinar mengucurkan air mata, usai Wakil Bupati Taufiq Mukri didampingi General Manager (GM) Radar Sampit Siti Fauziah memberikan kunci raksasa sebagai simbol serah terima hadiah.
Awalnya dirinya tidak pernah berpikir akan mendapatkan mobil. Namun sebelumnya dia sempat bermimpi ngobrol bersama suaminya. “Sebelum saya beli kupon Jalan sehat, saya pernah bermimpi ngomong sama suami saya. ‘Yah, kita pulang ke Jawa nanti naik mobil, ya’,” kata Partimah, warga yang bermukim di Perumahan Bina Karya, Jalan Virgo Nomor 09.
“Saya merasa tidak menyangka makanya gemetar iya, terharu iya,” katanya saat diwawancarai. (rm-87/ron/yit)