SAMPIT – Pemasangan tanggul geobag di Desa Ujung Pandaran hanya seribu karung atau sekitar 150 meter di bibir pantai. Masih ada sekitar 850 meter lagi bibir pantai yang mengalami abrasi tak tertangani.
”Sampai saat ini kami masih di lokasi (abrasi) Ujung Pandaran. Kami hanya memasang seribu karung pasir. Itu hanya bisa sepanjang 150 meter saja dari 1 kilometer lokasi abrasi,” kata Ketua Tim Siaga Darurat Abrasi Ujung Pandaran Sendy, Rabu (6/6).
Tanggul dari karung kain sepanjang sekitar 1,5 meter itu bersifat sementara. Diperkirakan hanya mampu bertahan sampai pertengahan tahun depan. Sendy mengaku tidak tahu harus bagaimana untuk menyelamatkan pantai yang jadi lokasi wisata andalan Kotim tersebut.
Sendy mengungkapkan, setelah seribu karung terpasang di bibir pantai, pihaknya menunggu keputusan petinggi Kotim untuk menyelamatkan Ujung Pandaran dari bencana abrasi.
”Sisanya menunggu Bupati Kotim, apa dan bagaimana keputusannya nanti. Itu sudah level ke atas. Jadi, kami belum bisa memastikannya. Yang jelas, saat ini kami lakukan apa yang bisa dikerjakan, yaitu memasang tanggul,” katanya.
Mengenai sebab tergerusnya pasir Pantai Ujung Pandaran, pria yang juga menjabat Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim itu enggan berkomentar. Dia hanya mengatakan, meski tanggul dibuat, abrasi tetap saja semakin ganas mengikis pasir pantai dan mengancam bangunan di sekitarnya. (mir/ign)