SAMPIT – Aparatur kecamatan dan desa berupaya mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya masing-masing. Hal itu penting agar kebakaran di wilayah pedalaman bisa ditangani sekaligus membantu tugas Tim Posko Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang tak bisa menjangkau sampai pelosok.
Camat Telaga Antang Siyono mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi dini dengan melakukan pemberitahuan kepada warganya. Kemudian meminta pencegahan karhutla di kecamatan tersebut.
Selain itu, dia bersama Camat Tualan Hulu Parenggean juga sepakat mencegah bencana kabut asap terjadi lagi. Untuk wilayah utara Kotim, pihaknya telah melakukan pengawasan. Siyono menegaskan, perusahaan perkebunan juga sudah diminta berperan aktif mengantisipasi karhutla.
”Kami tidak bisa hanya sendiri. Jadi, harus bekerja sama dengan warga dan kecamatan lainnya. Kalau terjadi kebakaran, api akan meluas ke semua wilayah karena hutan masih dalam dataran yang sama,” jelasnya.
Siyono menambahkan, pihaknya juga menyiagakan peralatan dan anggota pemadaman yang telah dibentuk setiap kecamatan.
Sejauh ini, lanjutnya, untuk wilayah utara Kotim tak ada karhutla sejak penetapan status siaga darurat 16 Juli 2018 lalu. ”Masih aman dan terkendali. Itu juga berkat bantuan masyarakat yang membantu pencegahan, tidak membakar hutan dan lahan sembarangan,” tandasnya. (mir/ign)