KABAR operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap sejumlah anggota DPRD Kalteng langsung menyebar dengan cepat. Informasi itu membuat heboh sebagian masyarakat Kalteng.
Berita soal penangkapan tersebut berseliweran di media sosial sejak menjelang malam. Informasi mengenai nama-nama yang diamankan juga masih kabur. Selentingan kabar yang beredar, legislator yang diamankan berkaitan dengan tugas di bidangnya soal perkebunan.
Hal itu sesuai dengan keterangan KPK yang menyebut, kasus OTT dugaan suap itu berkaitan dengan pelaksanaan tugas DPRD Kalteng bidang perkebunan dan lingkungan hidup. Komisi yang membidangi perkebunan di DPRD Kalteng merupakan Komisi B.
Ada sebelas orang yang masuk anggota komisi tersebut. Posisi ketua komisi dijabat Borak Milton, Wakil Ketua HM Asera, Sekretaris Komisi Punding LH Bangkan. Sisanya merupakan anggota komisi (selengkapnya lihat infografis).
Sampai tadi malam, telepon sejumlah anggota Komisi B itu tak aktif. Radar Sampit berusaha menghubungi Borak Milton, Punding LH Bangkan, dan HM Asera, namun gagal. Informasinya, Komisi B sedang berada di Jakarta untuk tugas perjalanan dinas. Namun, nama-nama anggota yang ikut dalam rombongan belum diketahui sampai berita ini naik cetak.
Salah seorang anggota komisi B DPRD yang berhasil dihubungi hanya Ergan Tunjung. Mengutip pernyataannya kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group), dia mengaku ikut kunker ke Jakarta. Hanya saja, ia beda hotel. Ergan mengaku tidak tahu ada OTT oleh KPK. Namun dia mengakui jika Komisi B DPRD Kalteng sedang ada kunjungan kerja ke Jakarta.
“Iya (saya ikut kunker ke Jakarta, Red). Saya belum tahu lagi mengenai berita itu (OTT KPK, Red). Memang ini lagi kunjungan kerja ke Kementerian Kelautan. Itu saja dulu, saya lagi banyak banget telepon ini,” kata Erjan Tunjung.
Wakil Ketua DPRD Kalteng Heriansyah mengaku belum mengetahui siapa saja anggota DPRD yang terjaring tersebut. ”Infonya memang begitu. Hanya saja, saya belum tahu pasti siapa-siapa orangnya. Saya juga masih mencari informasinya," katanya.
Politikus Partai Gerindra ini belum bisa berkomentar banyak mengenai kasus tersebut. Ada dua versi informasi kasus OTT yang dia terima. Sebagian informasi mengatakan OTT terjadi di Palangka Raya, informasi lainnya mengatakan terjadi di Jakarta.
”Ada yang bilang di Jakarta. Tapi tadi saya dapat telepon kalau OTT di Palangka Raya. Jadi belum jelas di mana dan siapa yang kena OTT," katanya.
Menurut Heriansyah, sejumlah komisi DPRD tengah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah. Komisi A kunjungan ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel); Komisi B kunjungan kerja ke Jakarta untuk pertemuan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait konsultasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Selanjutnya, Komisi D melakukan kunjungan kerja ke Jakarta untuk pertemuan dengan Dinas Perumahan Permukiman DKI Jakarta. Komisi C juga melakukan kunjungan ke luar daerah. Hanya saja, dirinya tidak mengetahui detail lokasi kunjungan komisi yang membidangi kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat tersebut.
”Kalau Komisi C ini, kurang jelas kemana? Hanya saja, yang pasti, sejumlah anggota ikut kunjungan kerja,” ujarnya.
Pantauan Radar Sampit, setelah kabar itu menyeruak, pemburu berita langsung mendatangi kantor DPRD Kalteng di Jalan S Parman Palangka Raya. Mereka berjaga kemungkinan dilakukan penggeledahan oleh KPK di kantor tersebut.
Namun, hingga pukul 20.30 WIB, tidak ada tanda-tanda tim KPK datang. Hanya terlihat beberapa petugas keamanan kantor DPRD Kalteng berjaga. ”Tidak ada pemeriksaan mas sejak kami berjaga,” kata seorang petugas. (uni/awa/idu/abe/jpg/sho/daq/ign)