SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 18 Desember 2018 21:54
Gara-Gara Ini Gubernur Nangis

Kalteng Tuntut Otonomi Khusus Seperti Aceh dan Papua

ILUSTRASI.(FAISAL/ RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA–Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menitikan air mata saat menyampaikan pidato pada penyerahan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) 2019, Senin (17/12). Tangisan gubernur pecah di hadapan para bupati dan pejabat pertikal lainnya. 

Sugianto menangis lantaran masih banyak masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Padahal, sumber daya alam (SDA) Kalteng melimpah.

"Saya menangis bukan karena cengeng, tetapi prihatin dengan kondisi Kalteng. Kita provinsi yang begitu melimpah SDA,  tetapi tidak bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat," ucapnya, kemarin. 

Sugianto ingin Kalteng lebih berdulat dan maju. Masyarakat bisa lebih baik dari segi ekonomi dan pendidikan.

"Kalteng ini harusnya lebih berdaulat dan maju. Kekayaan kita berlimpah, tetapi yang menikmati pihak luar. Kita minta sumbangan dari pihak ketiga saja, sulitnya bukan main dan banyak penolakan," ujarnya. 

Sugianto bersikeras agar sumbangan pihak ketiga tetap dapat dilakukan. Sebab,  dengan cara itu Kalteng dapat menikmati kekayaan alam yang terus dikeruk perusahaan. 

Gubernur menuding pemerintah tidak berpihak kepada kepentingan rakyat Kalteng jika mempersulit daerah untuk maju. Sumbangan pihak ketiga sendiri merupakan langkah awal Kalteng mengawal kekayaan alam yang dikeruk dan dibawa keluar,  sehingga dapat dinikmati oleh masyarakatnya. 

Gubernur Sugianto menegaskan, pemprov tetap akan berjuang untuk melanjutkan pungutan pihak ketiga meski banyak tantangannya. "Ini untuk kepentingan daerah, saya ingin Kalteng ini maju, ini yang diperjuangkan, selayaknya ini didukung penuh," tegas Sugianto, kemarin. 

Gubernur pun menyatakan siap mundur jika tidak mampu memimpin Kalteng dan menyejahterakan masyarakat. "Jika ada yang tepat menggantikan posisi saya dan sekiranya ada yang lebih baik, maka saya akan siap mundur," ungkapnya. 

Menurut Sugianto, warga Kalteng harus kompak, baik dari kepala daerah tingkat provinsi,  kabupaten/kota, serta masyarakat.  Jika semua kompak, maka pembangunan  akan lebih mudah. 

"Kita harus kompak, dari gubernur hinga bupati/wali kota dan didukung masyarakat. Kalau ini bisa kita laksanakan, maka kita akan mampu berbuat untuk Kalteng dan mampu membangun Kalteng lebih baik," tegasnya. 

Sugianto Sabran menegaskan, Provinsi Kalteng harus lebih maju dan pemerintah pusat harus memperhatikan. Jika perlu, Kalteng diberi otonomi khusus seperti Aceh dan Papua. 

"Kita harus bersatu dan masyarakat mendukung. Jika memang perlu Kalteng otonomi khusus seperti Aceh dan Papua, maka kita akan perjuangkan. Kita tidak perlu takut,  karena kita benar dan SDA Kalteng belum sepenuhnya dirasakan masyarakat Kalteng," tandasnya. 

Sementara itu,  DPRD Kalteng tidak menyepakati adanya pemungutan sumbangan pihak ketiga tersebut. Dewan melalui rapat sepakat mengeluarkan pemungutan sumbangan pihak ketiga tersebut dari struktur APBD 2019.

"Kita drob atau keluarkan dulu sampai ada aturan yang jelas mengenai pemungutan tersebut. Kita tidak ingin menyetujui hal yang tidak sesuai dengan aturan," tegas Ketua DPRD Kalteng R Ati Narang. 

Dewan tidak ingin ambil rIsiko dengan pemungutan sumbangan pihak ketiga tersebut. Sebab, jika tidak ada aturan di atasnya pemungutan tersebut akan berdampak hukum. 

"Kita harus hati-hati,  karena kalau tidak ada aturan yang jelas terkait pungutan ini, dampaknya luar biasa. Salah satunya berdampak hukum," tukasnya. 

Sebelumnya,  Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengaku tidak ada persoalan terkait pungutan sumbangan pihak ketiga tersebut. Pihaknya akan mengajak DPRD Kalteng konsultasi dengan KPK,  kejaksaan, kepolisian dan BPK RI serta pihak terkait sumbangan pihak ketiga tersebut. 

"Mereka (Dewan, Red) hanya belum yakin. Kita siap mendampingi konsultasi ke pihak terkait, seperti KPK,  kejaksaan, kepolisian, dan BPK RI. Sebelum peraturan gubernur (pergub) keluar kita sudah konsultasi semua," pungkasnya. (arj/yit) 


BACA JUGA

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Disbudpar Gelar Pameran Budaya di Museum Kayu

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peran…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Pemkab Dorong Digitalisasi Kearsipan

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam mendorong…

Rabu, 25 Juni 2025 17:06

Satpol PP Imbau PKL Tak Berjualan di Ruang Milik Jalan

SAMPIT – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Fleksibilitas Kerja ASN di Kotim Masih Dikaji

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut terbitnya Peraturan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Finalisasi Dokumen Kontingensi 2025–2027 Masuki Tahap Akhir

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat kesiapsiagaan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:04

Pemkab Sosialisasi Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peningkatan…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Pengawasan Internal SOPD Perlu Diperbaiki

SAMPIT — Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Bupati Naikkan Target IPM dan Tekan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat arah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers