NANGA BULIK – Jembatan Desa Toka, Kecamatan Bulik Timur, Kabupaten Lamandau, runtuh pada Kamis (24/1) malam. Meski tak ada korban jiwa, ambruknya jembatan membuat warga dari arah Melata dan Desa Toka, harus melalui jalur alternatif untuk menuju Desa Merambang, ibu kota Kecamatan Bulik Timur.
Kepala BPBD Lamandau Tiryan Kuderon mengatakan, Kamis siang, sebelum jembatan ambruk, pihaknya telah melakukan patroli dan mitigasi bencana di lokasi. Pasalnya, ada laporan jembatan tersebut rusak dengan posisinya miring.
”Pada Jumat (11/1) terjadi hujan lebat yang menyebabkan pondasi jembatan Sei Bulik, penghubung DesaToka dengan Desa Merambang serta desa lainnya di bagian hulu, runtuh. Jembatan itu miring dan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat," ujarnya.
Menurutnya, kondisi jembatan itu sudah masuk kategori sangat membahayakan dan tidak layak dilewati warga maupun kendaraan, karena sewaktu-waktu bisa ambruk.
Selain sebagai sarana penghubung warga melakukan aktivitas sehari-hari, jembatan itu juga merupakan akses terdekat bagi siswa yang akan bersekolah di SMK 2 Bulik Timur di Desa Merambang.
”Kami telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Toka, serta menyampaikan imbauan kepada masyarakat terkait kondisi jembatan rusak. Selain itu, memasang papan peringatan agar berhati-hati saat melintasi jembatan dan memasang garis tanda bahaya. Tapi, ternyata pada malam hari jembatan langsung ambruk,” katanya.
Pihak desa, melalui kadesnya, lanjut Kuderon, telah berkoordinasi dengan pihak ketiga, yakni perusahaan di kawasan itu dan mendapat respons yang baik. Perusahaan bersedia membantu upaya perbaikan jembatan.
Terpisah, Bupati Lamandau H Hendra Lesmana langsung merespons runtuhnya Jembatan Toka yang dulunya dibangun oleh perusahaan PT SMU tersebut. Melalui akun Facebook-nya, dia membeberkan jalur alternatif bagi warga.
”Dinas teknis bersama pihak terkait telah berkoordinasi untuk segera mengatasinya, sehingga arus lalu lintas untuk sementara dialihkan terlebih dahulu,” ungkapnya. (mex/ign)