SAMPIT –Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotawaringin Timur, terus berupaya dalam melakukan pencarian terhadap buaya di Sungai Seranggas, Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
”Sampai saat ini kami belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan buaya muara. Padahal kami juga sudah berupaya memancing buaya tersebut dengan beberapa jebakan. Namun belum ada hasilnya juga,” ucap Muriansyah, Kepala BKSDA Kabupaten Kotim, Minggu (3/2)..
Lebih lanjut Muriansyah mengatakan, Sungai Seranggas sudah menjadi habitat buaya sejak lama. Bahkan, tak jarang buaya tiba-tiba muncul di tepi sungai untuk berjemur atau mencari makanan.
”Setelah kami lihat-lihat, di TKP telah mengalami kerusakan habitat serta ekosistem. Selain itu juga pakan buaya mulai dari ikan, kera, bekantan, serta hewan lainnya sudah jarang ditemui di TKP. Buaya pun mulai berani menyerang warga yang ada di sekitar habitatnya,” ungkapnya.
Ikan jarang ditemui karena warga melakukan pemburuan dengan cara setrum atau racun. Selain itu juga kera serta bekantan sulit ditemui karena tempat tinggalnya berubah menjadi ladang atau kebun milik warga. Saat lapar, buaya lebih memilih mendekati permukiman warga yang ada di sekitar habitatnya.
Muriansyah menegaskan, Sungai Seranggas menjadi habitat buaya muara maupun buaya jenis lainnya. Dua tahun belakangan ini telah terjadi dua kali serangan buaya terhadap warga.
”Padahal puluhan tahun sebelumnya, tidak pernah terjadi seperti itu,” tandasnya. (sir/yit)