SAMPIT – Usia renta bukan jadi penghalang Saniah (59) untuk berupaya menghentikan aksi kejahatan terhadap dirinya. Wanita yang jadi korban penjambretan ini tak tinggal diam ketika dompetnya diambil pelaku jambret. Penjambret diburu sang nenek. Meski gagal mendapatkan pelaku, motor yang diduga milik pelaku ditinggal kabur.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, peristiwa tersebut terjadi di simpang empat Jalan Pemuda – RA Kartini, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Senin (18/2) sekira pukul 16.30 WIB.
”Iya, mas. Dompet saya dijambret. Padahal di dalamnya ada uang tunai Rp 5 juta,” kata Saniah saat dibincangi Radar Sampit di Mapolres Kotim.
Saniah menceritakan, saat itu dia bersama putrinya, Novia Hariyati (24), mencari makanan kucing di seputaran Jalan Pemuda menggunakan sepeda motor. Ternyata, toko yang dimaksud tutup. Saniah memutuskan pulang ke rumahnya di kawasan Kecamatan Baamang.
Saat melintas di lokasi kejadian, pengendara sepeda motor matik putih mendekat lalu mengambil dompet Saniah. Saniah tidak menyadari dompetnya diambil pelaku yang belum diketahui identitasnya itu. Dia baru panik ketika Novia yang dibonceng di belakangnya memberitahukan dompetnya dibawa kabur.
Tanpa pikir panjang, Saniah langsung menarik gas sepeda motornya. Kuda besi itu melaju kencang mengejar pelaku.
”Sambil mengejar, saya sambil teriak maling. Orang-orang di jalan pada tercengang. Bingung. Namun, saya tidak peduli lagi dan tetap mengejar pelaku yang ingin melarikan diri,” katanya.
Aksi pengejaran itu sampai ke Jalan Sukabumi. Pelaku yang diduga panik karena dikejar korbannya, nekat meninggalkan motornya di sekitar permukiman warga. Saniah yang kesal, menanyakan pada warga terkait kepemilikan sepeda motor yang digunakan untuk menjambretnya itu.
”Satu orang pun tidak ada yang tahu siapa pemilik motor itu, sementara helm yang dipakai pelaku, saya temukan di sekitar semak-semak belukar di permukiman warga. Selanjutnya motor diangkut polisi dan pelaku kabur,” katanya.
Belum ada keterangan resmi dari aparat Kepolisian terkait kasus tersebut. Saniah bersama putrinya melaporkan kejadian itu ke Polres Kotim. (sir/ign)