SAMPIT – Yayasan Indonesia Tionghoa Culture Center (ITCC) mengunjungi sejumlah sekolah di Kota Sampit. Yayasan tersebut berniat untuk merekrut pelajar yang memiliki tekad dan niat ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri dengan beasiswa.
”Sekitar tahun 2008 kami mulai memberikan program beasiswa dari puluhan pelajar yang kami berangkatkan. Sampai terakhir tahun 2018, kita memberangkatkan 360 pelajar ke China dan Taiwan setiap tahunnya. Untuk tahun ini kami siapkan kuota sebanyak 450 beasiswa gratis ke China dan Taiwan dengan pilihan jenjang Diploma III (D3) dan Strata I (S1),” kata Andre So, Koordinator ITCC, Senin (25/2).
Yayasan ITTC didirikan Dahlan Iskan sejak tahun 2001. Kemudian, sekitar tahun 2008, mulai disosialisasikan ke berbagai sekolah dari Sabang sampai Merauke guna merekrut pelajar yang berniat melanjutkan kuliah ke luar negeri dengan beasiswa.
Mengenai sistem pendaftaran, Andre mengatakan, tidak ada yang dipersulit. Calon mahasiswa yang telah direkrut akan dibantu didaftarkan kuliah ke pemerintahan China dan Taiwan.
”Dari 120 penawaran pilihan jurusan, calon mahasiswa maksimal boleh memilih tiga jurusan, nantinya pemerintah China atau Taiwan yang akan mengarahkan mereka masuk Universitas mana sesuai dengan jurusan yang di inginkan,” ujarnya.
Dia menekankan, beasiswa ini sudah termasuk gratis biaya kuliah atau biaya pendidikan dan gratis asrama atau tempat tinggal. Calon mahasiswa hanya cukup memikirkan biaya untuk kebutuhan makan dan transport menuju negara yang dituju.
”Kami ketahui kalau mahasiswa yang merantau kuliah ke Jakarta atau ke Jawa pasti mempertimbangkan biaya kuliah, tempat tinggal dan makan. Tetapi, melalui beasiswa ITCC ini belajarnya sudah free, tempat tinggal sudah free tinggal memikirkan biaya makan saja,” ujarnya.
Ande juga mengharapkan, untuk mempermudah generasi muda Kotim menimba ilmu, Pemkab Kotim bisa ikut membantu dengan memberikan subsidi untuk biaya makan tersebut. Hal itu juga penting sebagai bentuk investasi sumber daya manusia (SDM) Kotim ke depannya.
Bagi pelajar yang berminat pun tidak perlu khawatir jika ada yang belum menguasai bahasa, karena pelajar akan dilatih belajar bahasa di Surabaya selama 10 bulan.
”Selama 10 bulan mereka akan dilatih belajar bahasa kurang lebih selama 10 bulan dan ketika mereka sudah siap, akan diberangkatkan ke China dan Taiwan. Bahkan, jika mereka sudah mengusai bahasa China dan Taiwan, kami juga akan lebih cepat mengirimkan mereka ke sana. Tahun ini rencananya Oktober nanti mereka yang sudah direkrut dan siap diberangkatkan untuk mengenyam pendidikan di sana,” ujarnya.
Saat ini yang sudah berminat sudah ada sekitar 200-an orang. Untuk tahun ini, tim ITCC fokus mengunjungi wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
”Kami diarahkan Pak Dahlan Iskan mengunjungi daerah selain Jawa. Karena kalau ke Jawa kuota 450 ini pasti tercapai, bahkan bisa lebih peminatnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Tim ITCC-Jawa Pos Group juga sudah mengunjungi Kota Palangka Raya dan sudah ada kurang lebih 28 pelajar yang mendaftar. Atas izin dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, pihaknya juga diberikan keleluasaan melakukan sosialisasi ke Kotim.
”Beasiswa ini sudah pasti mereka dapatkan. Dia daftar sekarang sudah pasti diterima lalu tinggal nunggu proses kapan diberangkatkan. Mereka di sana tinggal belajar sungguh-sungguh,” katanya.
Dalam sosialisasi kemarin, ITCC mengunjungi SMA Negeri 3 Sampit, SMKN 1 Sampit, dan SMA Negeri 2 Sampit. Rencananya besok akan dilanjutkan ke SMA Negeri 1 Sampit dan sejumlah sekolah lainnya. ”Harapannya, banyak pelajar yang berminat melanjutkan pendidikan ke luar negeri,” tandasnya. (hgn/yit/ign)