SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 06 Maret 2019 16:28
Korban Serangan Trauma..!!! Jadi Ogah Tinggal di Pinggir Sungai
MEMBAIK: Kondisi Zulhaidir (41), warga Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotim, mulai membaik usai digigit buaya muara di Sungai Mentaya.(YUNI PRATIWI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT - Kondisi Zulhaidir mulai membaik. Namun, Zulhaidir masih merasakan nyeri di lengannya. 

Zuk kehilangan tangan kirinya setelah diserang buaya di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, 1 Februari pukul 18.30 WIB. Buaya tersebut menyerangnya saat Zul mandi di sekitar lanting rumahnya.  

“Kadang masih terasa nyeri,” ujar Zul, warga Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Sementara ini, Zul bersama istri dan anak keduanya tinggal di rumah kakak kandungnya, Nani, Jalan Muchran Ali, Gang Muslimin Baamang Tengah. Sedangkan putra sulungnya berada di Desa Lampuyang bersama neneknya.

Tak jarang anak sulungnya mencari nafkah, menjual hasil kebun dan menjala semampunya.

“Tapi belakangan ini sudah tidak lagi, kemarin kelotok (perahu kecilnya) sempat karam, dibiarkan anak saya saja di tengah sungai, karena dia juga takut ada buaya,” tambahnya.

Zulhaidir prihatin dengan kondisi keluarganya saat ini. Terlebih dirinya sebagai kepala keluarga tidak bisa berbuat apa-apa pasca tangan kirinya putus.

Ia merasa kasian anaknya yang harus berjuang di tengah sungai yang kondisinya belum aman dari predator.

“Masih banyak buaya di situ. Saya kasihan, tapi mau bagaimana lagi saya juga belum bisa berbuat apa-apa,” tandas Zul.

Sebelum peristiwa nahas itu, Zul mengaku kelotoknya kerap bersenggolan dengan buaya saat menjala udang.  

Dirinya ingin segera pulang ke desa, menata kehidupan mulai dari nol lagi. Dia ingin pindah ke tempat yang lebih aman. Dia masih  trauma jika harus tinggal di pinggir sungai.

“Saya dan anak-anak saya trauma, tetangga juga takut kalau buaya menyerang lagi,” ucap anak ke-8 dari 11 bersaudara ini.

Zulhaidir berkeinginan menjual tanah dan membeli kambing untuk usaha kedepannya. Jika melihat kondisinya saat ini, kerja berat sudah tidak memungkinkan lagi. Hasil dari menjala udang tidak menentu. Dalam sehari  bisa Rp. 100 ribu hingga Rp. 200 ribu, tak jarang penghasilan itu untuk beberapa hari ke dapan saat tidak ada tangkapan.

Hingga saat ini Zulhaidir masih mengonsumsi obat-obatan resep rumah sakit, ditambah dengan ramuan-ramuan tradisional. Sebab obat dari dokter hanya mampu bertahan beberapa saat saja untuk mengurangi rasa nyeri.

Zulhaidir ingin tinggal satu minggu lagi di Sampit sambil mengurus perekaman KTP elektronik. Dia berharap adanya perhatian dari pemerintah terkait kondisinya saat ini.

Dia mengaku sempat ditolak salah satu puskesmas di Sampit saat ingin mengganti dan membersihkan luka. Pegawai puskesmas beralasan bahwa kondisi pascaoperasi besar harus ditangani oleh rumah sakit. Sementara rumah sakit yang memberikan rujukan agar dilakukan perawatan di puskesmas terdekat, mengingat apabila di rumah sakit Zul harus mengatre hingga tengah hari.  

“Kalau di rumah sakit antrenya lama bisa sampai jam 2 siang baru dapat obat, kepala saya pusing, sampai tiduran di lantai di rumah sakit,” pungkas Zul yang menginginkan layanan kesehatan di desanya ditingkatkan lagi.          

Nani kakak kandung Zul prihatin dengan kondisi adiknya tersebut. “Kalau buaya ditembak,  kita dipenjara. Tapi kalau buaya yang mangsa manusia, apa tindak lanjutnya? Yang jadi korban ini kepala keluarga, bagaimana nasib anak-anaknya?” tuturnya.

Nani pun menginginkan agar kondisi adiknya itu membaik dulu baru diizinkan kembali ke desa. “Di sana jauh kemana-mana, kalau ada apa-apa repot juga,” tuturnya.  (rm-96/yit)


BACA JUGA

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Disbudpar Gelar Pameran Budaya di Museum Kayu

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peran…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Pemkab Dorong Digitalisasi Kearsipan

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam mendorong…

Rabu, 25 Juni 2025 17:06

Satpol PP Imbau PKL Tak Berjualan di Ruang Milik Jalan

SAMPIT – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Fleksibilitas Kerja ASN di Kotim Masih Dikaji

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut terbitnya Peraturan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Finalisasi Dokumen Kontingensi 2025–2027 Masuki Tahap Akhir

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat kesiapsiagaan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:04

Pemkab Sosialisasi Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peningkatan…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Pengawasan Internal SOPD Perlu Diperbaiki

SAMPIT — Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Bupati Naikkan Target IPM dan Tekan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat arah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers