SAMPIT-- Setiap daerah harus mampu menampilkan ciri khas daerahnya, terlebih yang dapat memiliki nilai jual dan mengangkat nama daerah. Sepertihalnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), yang memiliki kawasan Ikon Jelawat, sebagai maskot daerah yang jadi objek wisata.
Hal ini juga diapresiasi Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran, menurutnya selain menjadi ciri khas Kotim, ikon Jelawat juga sangat menarik wisatawan, sekalipun mungkin lebih banyak wisatawan lokal. Namun, hal ini menjadi ciri khas dan dapat menjadi nilai jual daerah ini.
”Kebersihan di ikon jelawat juga sangat diperhatikan, bahkan bupatinya tak segan memungut sampah di ikon Jelawat, hal ini patut diapresiasi," ungkapnya, saat hadir di kawasan tersebut, Kamis (4/4) kemarin.
Menurut Sugianto, keberadaan ikon Jelawat yang cukup strategis tentunya juga dapat memearikan peningkatan ekonomi untuk masyarakat di sekitar. Mengingat kawasan ini dapat dikunjungi melalui jalur air dan darat.
”Kabupaten lain juga harus mampu menciptakan ikonnya masing-masing, agar menjadi identitas dan menjadi hal yang diingat orang yang berkunjung,” imbuhnya.
Bupati Kotim Supian Hadi menyatakan, perlu upaya kerja keras untuk dapat menciptakan ikon di Kotim ini. Diakuinya, awal pembangunan ikon tersebut, juga banyak pihak yang tidak percaya bisa menarik minat wisatawan. Namun, saat ini setelah merasakan manfaatnya, dan masyarakat mengakui bahwa setiap daerah harus memiliki ciri khas.
”Belum ke Kotim jika belum berfoto di ikon Jelawat, fasilitas publik tempat berwisata yang letaknya di dalam kota. Hal ini sangat memberikan dampak ekonomi dan wisata untuk Kotim," imbuhnya.
Supian menambahkan, masih ada beberapa lagi fasilitas publik yang memiliki nilai wisata di Kotim. Saat ini pihaknya masih berupaya untuk melakukan pembenahan dan penataan, sehingga semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan. (dc/gus)