PANGKALAN BUN – Aksi pencurian dengan modus pecah kaca mobil terjadi di Jalan HM Rafi'I, Pangkalan Bun, Rabu (10/4). David Purnomo (28), warga Kumai menjadi korbannya. Kuat dugaan sindikat pecah kaca itu mengincar uang Rp 250 juta miliknya. Namun, pelaku hanya membawa tas berisi dongkrak mobil, sandal, dan lap pembersih kaca.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB. Saat mobil H 8975 TE milik korban terparkir di depan Apotek Sehat Waras Jalan HM Rafii. Pelaku diduga telah menguntit korban setelah mengambil uang tunai di Bank Mandiri Cabang Pangkalan Bun.
David Purnomo mengatakan, sebelum memarkir kendaraannya di TKP, dia mencairkan uang sekitar Rp 250 juta. Uang ratusan juta itu dibawa menggunakan tas hitam. Namun, uang tersebut selanjutnya diserahkan kepada kepada rekan bisnisnya di Jalan Iskandar.
”Saya ke apotek itu sekalian numpang ke toilet untuk buang air kecil. Setelah itu, saat saya keluar melihat mobil, saya dikerumuni warga dan baru ketahuan kalau kaca pintu tengah sebelah kanan pecah,” kata David, usai melaporkan kejadian itu di Polsek Arsel.
Setelah semua dicek, ada satu tas hitam yang hilang. Namun, tas tersebut hanya berisi dongkrak mobil, lap kaca, dan sendal jepit.
”Kemungkinan maling tersebut mengincar uang yang baru saya cairkan. Tapi, sebelum ke TKP, uangnya sudah saya kasih kepada rekan bisnis saya,” ujarnya.
Kapolsek Arut Selatan AKP Rendra Aditya Dani mengatakan, aksi pecah kaca ini sudah pernah terjadi. Korban juga sudah melaporkan kejadian itu. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan.
”Kasus pencurian dengan memecah kaca mobil ini sudah kami tangani. Kami sudah minta keterangan korban dan sejumlah saksi di lapangan,” katanya.
Menurutnya, pelaku diduga berjumlah dua orang. Satu orang sebagai eksekutor dan satu orang menunggu kawannya beraksi.
”Dugaan sementara pelaku memecahkan kaca mobil dengan keramik busi dan mengambil satu tas. Saat ini anggota saya sedang menganalisa rekaman CCTV untuk menguak kasus ini,” katanya.
Hendra mengimbau warga yang mengambil uang di bank dengan jumlah banyak untuk menggunakan jasa pengawalan polisi. ”Jangan takut minta pengawalan polisi. Tidak ada biaya sama sekali,” pungkasnya. (rin/sla)