SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 29 April 2019 16:53
NAH HAYUNYA..!!!! Diduga Ada Mark Up Suara Caleg
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT - Rekapitulasi  hasil Pemilu 2019 di  Kecamatan Mentaya Hulu  diwarnai  protes keras. Diduga ada penggelembungan suara  untuk salah satu calon anggota legislatif DPRD Kotawaringin Timur berinisial NK. Permainan ini terendus setelah warga dan peserta pemilu lainnya mencurigai adanya perbedaan hasil perhitungan antara di tempat pemungutan suara (TPS) dan hasil pleno Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mentaya Hulu. Saat didesak untuk membuka kembali kotak suara, PPK menolak.

Saat perhitungan di tingkat TPS, perolehan suara NK tidak signifikan. Namun saat di tingkat PPK, suara caleg perempuan meledak.

Pengawas TPS 02  Desa Tanjung Jariangau, Kecamatan Mentaya Hulu, Efendi, menduga suara NK  menggelembung saat di tingkat PPK. Ini berbeda dengan perhitungan di TPS.

"Saya panwas TPS 02 Desa Tanjung Jariangau, dibawa Ketua KPPS untuk klarifikasi perhitungan suara," kata Efendi dalam rekaman videonya saat berbicara di PPK Mentaya Hulu.

Secara tegas dia sampaikan dari data C1 TPS 02,  NK tidak mendapat suara alias kosong. "Dan itu saya saksikan sendiri, memang tidak ada suara dia," ucapnya.

Sementara saat rekapitulasi di PPK, tiba-tiba tertulis NK mengantongi 24 suara dari TPS 02. Begitu juga dengan penegasan Ketua KPPS TPS 2 itu Yudi. "Kenapa di sini 24 suara. Saya sebagai ketua KPPS keberatan karena seolah-olah saya yang membuat," tegasnya.

Dugaan penggelembungan suara itu ternyata tidak hanya di  satu TPS, tetapi juga sejumlah TPS lainnya. Bahkan ada TPS lain dengan perolehan suara  itu sangat banyak. ”Beda sekali data dari TPS dan yang di PPK,” kata dia.

Sementara itu, salah satu kontestan Pemilu 2019 Cici Desiliya meradang dengan dugaan permainan itu. Mentaya Hulu  yang sejatinya  menjadi lumbung suara politikus PDIP itu. Dia tidak terima dengan  permainan kotor yang diduga melibatkan pihak lain ini.

Cici Desiliya menegaskan, persoalan itu sebenarnya mudah diselesaikan. Jika data C1 saksi berbeda dengan data rekapitulasi perolehan suara partai dan caleg, tinggal buka kotak untuk suara dihitung ulang. “Namun PPK dan Panwaslu tidak setuju. Ada apa, jelas-jelas selisih. Kalau memang tidak mau, silahkan. Tidak menutup kemungkinan ini akan dibawa ke pidana pemilu," tegas caleg PDI Perjuangan itu.

Munculnya suara NK saat rekapitulasi di tingkat PPK itu terjadi di beberapa TPS, diantaranya Desa Tanjung Jariangau, Mentaya Hulu, dan Kapuk yang jika dikalkulasikan mencapai ratusan suara.

Di sisi lain, petugas PPK saat diminta membuka kotak suara untuk dihitung ulang menolak. Bahkan jika sampai Minggu (28/4) ini petugas tetap juga menolak, peserta pemilu mengancam akan melaporkannya.

"Kalau sampai hari ini tidak juga dibuka kotak suara, kami akan melaporkan petugas PPK," kata Cici Desiliya.

Persoalan itu juga dibenarkan oleh tokoh masyarakat di sana Bambang. Seperti di TPS 8 Desa Tanjung Jariangau, Kecamatan Mentaya Hulu, dalam data rincian perolehan suara hanya satu caleg dari partai itu yang memperoleh enam suara. Namun suara NK bertambah sebanyak 37 dalam C1 Plano.

"Kalau di Mentaya Hulu, ini total suaranya bertambah sekitar 600," tegasnya.

Ia menegaskan ini adalah dugaan permainan kotor. Jika petugas PPK tetap ngotot memplenokan itu, pihaknya mengancam akan melaporkan secara pidana.Dari data yang dihimpun, dugaan penggelembungan suara itu terjadi di TPS 2 dan TPS 8 Desa Tanjung Jariangau.  TPS 16, TPS 13, TPS 11 Kuala Kuayan, dan TPS 4 Desa Kapuk.

Hingga sore kemarin, proses rekapitulasi itu terganggu menyusul ketidakjelasan dari penyelesaian dugaan penggelembungan  yang melibatkan oknum penyelenggara ini. Apalagi PPK berencana mengirimkan  kotak serta surat suara yang bermasalah itu ke Sampit.  Namun, sejumlah saksi  partai menahan surat suara termasuk warga sekitar bersikeras agar segera diungkapkan siapa yang bermain dengan hal tersebut. 

Sementara itu Ketua Bawaslu Kotim M Tohari mengaku sudah menerima laporan persoalan di PPK wilayah utara Kotim. ”Sudah disampaikan ke kami, nanti kawan-kawan  akan mengkoordinasi dengan mereka di Kuayan,” kata Muhammad Tohari. (ang/yit)


BACA JUGA

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Disbudpar Gelar Pameran Budaya di Museum Kayu

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peran…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Pemkab Dorong Digitalisasi Kearsipan

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam mendorong…

Rabu, 25 Juni 2025 17:06

Satpol PP Imbau PKL Tak Berjualan di Ruang Milik Jalan

SAMPIT – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Fleksibilitas Kerja ASN di Kotim Masih Dikaji

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut terbitnya Peraturan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Finalisasi Dokumen Kontingensi 2025–2027 Masuki Tahap Akhir

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat kesiapsiagaan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:04

Pemkab Sosialisasi Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peningkatan…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Pengawasan Internal SOPD Perlu Diperbaiki

SAMPIT — Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Bupati Naikkan Target IPM dan Tekan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat arah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers