SAMPIT – Pergerakan arus mudik di Pelabuhan Sampit terus meningkat. Jumat (24/5) dini hari, sebanyak 1.425 penumpang diberangkatkan menuju Semarang menggunakan KM Kelimutu. Polisi yang ikut mengawasi, mengamankan sebilah parang dari seorang pemudik.
”Senjata tajam (parang, Red) yang ditemukan terpaksa kami sita. Sebab, memang sudah aturannya calon penumpang tidak diizinkan membawa senjata tajam ke dalam kapal,” kata Kasubbag Min Ops Ditpolairud Polda Kalteng AKP Sumarya.
Selain senjata tajam, lanjutnya, penumpang juga tidak diperbolehkan membawa minuman keras (miras) dan satwa liar. Apabila ditemukan, pihaknya bakal memberikan tindakan tegas kepada pemudik.
”Satu per satu calon penumpang pasti diperiksa. Apabila ada yang melakukan pelanggaran, barang bawaannya kami sita. Calon penumpang tetap bisa melanjutkan perjalanannya,” ujarnya.
Sementara itu, calon pemudik yang rata-rata bekerja di perkebunan kelapa sawit datang jauh hari sebelum jadwal pemberangkatan kapal. Kapal laut menjadi pilihan yang paling diminati karena harganya yang terjangkau.
Walsono, warga asal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, misalnya, mengaku lebih memilih mudik melalui kapal laut ketimbang pesawat. ”Harga tiket kapal laut lebih murah daripada harga tiket pesawat,” ucapnya.
Kepala Pelni Cabang Sampit Agus Suprijatno mengatakan, jumlah penumpang KM Kelimutu tujuan Sampit – Semarang yang berangkat kemarin sebanyak 1.425. Lebih banyak dibandingkan sebelumnya, Senin (20/5), yang hanya sebanyak 1.051 penumpang.
”Arus mudik Lebaran masih normal. Namun, mendekati H-5 Lebaran, bakal ada lonjakan penumpang,” ujarnya.
Mengantisipasi lonjakan pemudik, Agus mengatakan, pihaknya akan menambah jumlah kapal. ”Itu juga tergantung kondisinya. Apabila melebihi kapasitas penumpang, kami akan menambah jumlah kapal, seperti kapal jenis roro,” katanya.
Pantauan Radar Sampit, ribuan calon penumpang mulai memasuki kawasan terminal Pelabuhan Sampit sejak pukul 02.30 WIB dini hari. Hingga sekitar pukul 04.00 WIB dini hari, calon penumpang diperbolehkan memasuki kapal.
Satu per satu pemudik terlihat tertib saat memasuki jalur yang sudah disediakan petugas. Sekira pukul 06.00 WIB, kapal KM Kelimutu tujuan Sampit - Semarang bertolak ke Semarang.
”Alhamdulillah, proses mudik hari ini aman, tertib, dan lancar. Semoga situasi seperti ini tetap terjaga hingga calon pemudik lainnya tiba hingga sampai ke lokasi tujuan,” pungkas Agus.
Agus menambahkan, tiket keberangkatan dari Sampit menuju Semarang pada 31 Mei sudah habis terjual. PT Pelni membuka penjualan tiket kapal laut tujuan Surabaya tanggal 28 Mei dan tujuan Semarang pada 4 Juni.
Terpisah, Manager PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, pihaknya masih membuka penjualan tiket kapal laut hingga H-3 menjelang Lebaran, baik pembelian langsung melalui loket penjualan atau secara online. Tanggal keberangkatan masih sesuai jadwal.
Hendrik menuturkan, jadwal keberangkatan terakhir dari Pelabuhan Sampit dengan tujuan Semarang pada Minggu, 2 Juni menggunakan KM Kirana I sekitar pukul 12.00 WIB. Sementara tujuan Surabaya, berangkat pukul 11.00 WIB pada Senin, 3 juni dengan KM Kirana III.
”Dan semua tiket itu masih open, sesuai jadwal dan mudah-mudahan tidak ada yang meleset,” ujarnya, seraya menambahkan penumpang yang membawa kendaraan cukup menyertakan fotokopi STNK sebagai data pendukungnya. (sir/yn/ign)