PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran optimistis langkah pemerintah pusat memindahkan ibu kota akan berjalan lancar. Anggaran hingga ratusan triliun untuk membiayai proses pemindahan ibu kota diyakini tidak akan memberatkan pemerintah pusat.
Pemerintah pusat, katanya, berani membuat kebijakan itu karena telah membuat berbagai pertimbangan, khususnya dari sisi anggaran yang diperlukan. Karena itu, semua pihak tidak perlu berpikir buruk terlebih dahulu mengenai kemampuan pemerintah pusat mengeluarkan pembiayaan.
”Ada yang bilang Rp 466 triliun untuk biaya pemindahan ibu kota itu terlalu besar. Jangan berpikir seperti itu dulu, karena biaya seperti itu kecil bagi pemerintah. Jadi, jangan mengerdilkan kemampuan kita sendiri,” katanya, Selasa (28/5)
Kalteng, lanjutnya, mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat mengenai pemindahan ibu kota tersebut. Hal itu dibuktikan dengan kunjungan Presiden RI Joko Widodo selama dua hari guna mengunjungi lokasi segitiga emas. Bahkan, Presiden langsung mengundangnya ke Istana Negara usai berkunjung ke Kalteng.
”Presiden mengaku merasanya nyaman di Gunung Mas. Ya, ini pertanda, dan tinggal doa kita saja. Pemerintah pusat sudah serius dengan pemindahan ibu kota ini, artinya pemerintah sudah punya kemampuan,” ucapnya.
Lebih lanjut Gubernur mengatakan, sebagai salah satu wilayah yang menjadi opsi lokasi pemindahan ibu kota, pemerintah provinsi sendiri telah melakukan berbagai persiapan dan kajian. Meski di satu sisi dirinya yakin sebagian besar masyarakat tidak keberatan dengan program pemindahan itu, pemerintah akan membuat langkah untuk menjamin hak masyarakat.
Di sisi lain, Sugianto juga mengingatkan masyarakat Kalteng agar tidak takut dengan langkah strategis pemerintah pusat. Hal itu disampaikan karena masih ada kekhawatiran masyarakat akan termarjinalkan dan kalah bersaing dengan pendatang.
”Jangan takut dengan perubahan. Masyarakat provinsi lain ingin jadi ibu kota negara, masa kita takut. Jangan takut, karena dengan pemindahan ibu kota ini sumber daya manusia juga akan lebih baik,” pungkasnya. (sho/ign)