SAMPIT – Operator kapal penumpang diminta memperhatikan alat keselamatan pelayaran. Hal itu penting untuk menjamin keselamatan pemudik sampai di tempat tujuan. Apalagi jumlah penumpang saat arus mudik Lebaran naik beberapa kali lipat dibanding haris biasa, sehingga fasilitas keselamatan harus jadi prioritas.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Purnomo saat memantau arus mudik di Pelabuhan Sampit, Kamis (30/5). ”Saya tekankan alat keselamatan harus tersedia. Harus lengkap,” tegasnya.
Selain itu, Agus juga mengingatkan pada pemudik untuk menjaga kebersihan dan ketenangan di atas kapal. Hal itu agar perjalanan selama sekitar 26 jam tetap terasa nyaman.
Penumpang juga diminta tak membuang sampah di laut. Laut harus tetap bersih. Banyaknya tempat sampah di atas kapal harus dimanfaatkan penumpang untuk tetap menjaga kebersihan kapal maupun laut.
Agus menambahkan, keberangkatan kapal dengan jadwal setiap hari menjelang Lebaran bisa mengantisipasi lonjakan penumpang. Dengan demikian, seluruh pemudik bisa terangkut.
”Saya cek, setiap hari ada kapal yang datang dan berangkat, sehingga lonjakan bisa teratasi. Jadi, semoga bisa diantisipasi. Tidak ada lonjakan penumpang yang tidak bisa kami atasi” ujarnya, seraya menambahkan, pihaknya menyiapkan kapal negara untuk keadaan darurat apabila banyak pemudik tak terangkut.
Gratis
Sementara itu, ratusan peserta mudik gratis memadati terminal penumpang. Sejumlah penumpang sampai bermalam di tenda yang tersedia di halaman kantor Pelindo 3 Sampit.
Mereka diberangkatkan melalui Pelabuhan Laut Sampit, Kamis (30/5), dengan tujuan Semarang sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan KM Egon (PT Pelni). Pelepasan mudik gratis dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Pramono.
Agus menuturkan, mudik gratis tidak hanya dilakukan di Kalimantan Tengah, namun juga di seluruh Indonesia. Kemarin, ada sekitar 25 ribu pemudik yang melakukan mudik gratis. Program tersebut disambut antusias warga. Kegiatan serupa juga dilakukan hampir di setiap pelabuhan dan terminal bus.
Nia (23), seorang penumpang mengaku terbantu dengan adanya mudik gratis bareng BUMN. Dia mengaku mendaftar online sejak satu bulan sebelum puasa. ”Yang berangkat 4 orang, kebetulan yang mengurus bapak saya," kata Nia yang akan mudik ke Nganjuk, Jawa Tengah ini.
Kegiatan itu, lanjutnya, dapat menghemat pengeluaran, sehingga dapat dialihkan untuk keperluan yang lain.
Penumpang lainnya, Reza (17), juga senang dengan adanya mudik gratis. Untuk kepulangannya ke Sampit, dia telah memesan tiket kapal laut untuk 8 Juni dari Surabaya seharga Rp 196 ribu.
Terpisah, Kepala PT Pelni Agus Suprijatno mengatakan, ada sebanyak 872 pemudik yang diberangkatkan Kamis (30/5). Terdiri atas 500 pemudik gratis dan sisanya 272 orang pemudik reguler. (yn/ign)