SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 10 Juni 2019 08:17
Satu Jam Cari Sendiri Jasad Anak, Pengelola Tempat Wisata Tidak Menolong
TINGGAL KENANGAN: Arifuddin memperlihatkan foto Khairul semasa masih hidup kepada Radar Sampit, Sabtu (8/6). Anak keduanya itu tewas tenggelam saat berenang di tempat wisata Alam Salju, Kamis (6/6).(USAY NOR RAHMAD/RADAR SAMPIT)

ORANGTUA mana yang tak sedih bila anak kesayangan meninggal dunia. Apalagi meninggal dalam sebuah insiden. Niat mencari hiburan saat liburan berujung duka di atas kuburan.   

Arifuddin (39) tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia juga masih belum sepenuhnya menerima anaknya, Khairul Albimawi (10), pulang ke pangkuan Tuhan secepat itu.

Kemarin (8/6), dia menceritakan semua kenangan terpahit sepanjang hidupnya itu kepada Radar Sampit.

Arifuddin bersama istri, Sumiati (32), membawa ketiga anaknya untuk berliburan ke tempat wisata di Jalan Jendral Sudirman Km 6, Sampit, Kamis (6/6). Bersama dengan kerabat lainnya, mereka tiba sekitar pukul 14.30 WIB.  Biaya masuk yang murah menjadi alasan mereka untuk mengisi kebersamaan saat liburan Lebaran itu. Biaya masuk satu sepeda motor hanya dikenakan Rp 20 ribu.

Sesampai di lokasi, Khairul langsung berenang ke sebuah kolam pemandian. Tepatnya di kolam untuk anak yang tidak begitu dalam. Sementara keluarga santai berkumpul di tempat istirahat pengunjung sambil makan-makan.

 ”Saya pastikan saya mengawasi anak saya. Saya keberatan kalau saya dianggap lengah,” ujar Arifuddin saat menemui Radar Sampit.

Menurut Arifuddin, Khairul berenang di tempat yang aman di mana ada anak-anak lain berenang. Meski, di kolam tempat anaknya berenang hanya dibatasi menggunakan tali berpelampung botol air mineral, sebagai penanda air dalam dan dangkal.

 ”Kalau tidak boleh berenang, kenapa ada penyewaan pelampung?” katanya.

Sekitar pukul 16.00, mereka pun berniat pulang. Kerabat yang tadinya berbarengan datang dengan mereka pulang duluan. Keluarga Arifudin pun berencana menyusul, namun terlebih dahulu memanggil Irul (sapaan akrab Khairul) untuk naik dari kolam. Sayangnya Irul tak terlihat di kolam tempatnya berenang. Padahal pengakuan Arifuddin sebelumnya baru 15 menit dia masih melihat Irul bersenang-senang di kolam.

Arifuddin dan istri pun panik. Arifuddin langsung mencari Irul ke dalam kolam. Sementara sang istri ditugaskan Arifuddin melapor ke pengelola tempat wisata dan mencari pertolongan untuk mencari bocah yang masih kelas 2 SD itu.

 ”Saya mencari di kolam hanya dibantu orang tua dari pengunjung lain yang juga berenang. Sementara itu tidak ada pihak pengelola yang ikut mencari atau membantu kami,” keluhnya sambil menahan tangis.

Satu setengah jam lebih pencarian belum membuahkan hasil. Pertolongan lain tak kunjung datang. Arifuddin pun menelepon kerabatnya yang lebih dulu pulang untuk membatu mencari Irul.

 Berbagai upaya pencarian dilakukan. Pencarian pun menyasar ke kolam lain yang lebih dalam. Alhasil, Irul ditemukan di kolam sebelah tak jauh kolam asal tempatnya berenang.

 ”Yang menemukan bukan saya. Terakhir saya hanya mendengar teriakan Allahu akbar, lalu saya tidak sadarkan diri,” ungkap warga Perumahan Wengga Metropolitan itu.    

 Saat sadar, Arifuddin sudah mendapati anaknya dalam kondisi lemas tak bernapas. Penolong yang lain pun sudah berupaya memberikan pertolongan. Tapi tak ada hasilnya. Pasrah, Arifuddin pun membawa tubuh Irul ke rumah sakit dengan menggunakan sepeda motor. Di perjalanan barulah datang mobil milik Basarnas, hingga akhirnya tubuh Irul dibawa menggunakan mobil itu menuju rumah sakit.

Takdir berkata lain. Nyawa Irul tak tertolong.  Bocah pendiam itu pun kini telah dikebumikan di pemakaman umum di Jalan Intan Sari, Baamang.

Tanah makam Irul belum kering. Demikian halnya dengan sesak, jengkel dan kecewa Arifuddin terhadap buruknya pelayanan pengelola tempat wisata.

 ”Yang saya sayangkan, kami dibiarkan mencari sendiri jasad anak kami selama satu setengah jam lebih. Tidak ada pertolongan atau semacamnya dari pengelola tempat wisata. Kami tak ingin ada Irul-Irul yang lain,” pungkas Arifuddin bersama pecah tangisannya.

Diakui Arifuddin, pihak pengelola hadir saat pemakaman Irul. Tapi hanya sebatas ucapan turut berduka cita semata yang disampaikan pihak pengelola.

Dia berharap ada perbaikan dari pihak pengelola terhadap pelayanan dan keamanan tempat wisata itu. Banyak fasilitas yang meskinya bisa menjadi pemandu keselamatan, justru tak ada sama sekali. Dia juga mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk meninjau perizinan tempat wisata itu. Sehingga ada perbaikan dan tidak ada lagi korban jiwa ketika masyarakat ingin berliburan.(oes/yit)

 


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Tindak Tegas Perusak Fungsi Drainase

SAMPIT – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menegaskan pemerintah…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Prioritaskan Infrastruktur Jalan Pertanian dan Pendidikan

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannoor,…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:24

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun

SAMPIT – Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern di…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Dukung Rencana BUMD Produksi Air Minum Kemasan

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyatakan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Realisasikan Program Beasiswa Dokter Spesialis

SAMPIT - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:08

Tindaklanjuti Permohonan Hibah Tanah Pembangunan MAN

SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:05

Dorong Pertamina Gencarkan Sosialisasi Transisi Tabung Elpiji

SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kembalikan Anggaran Jalan Cempaka Mulia–Pulau Hanaut

SAMPIT – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur…

Senin, 11 Agustus 2025 11:56

Desak Telusuri Penyewaan Aset Daerah

SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 08 Agustus 2025 17:19

Kotim Kaya SDA, tapi Masyarakat Tak Merasakan Dampak Ekonomi

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyoroti…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers