SAMPIT-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memantau ketinggian debit air sungai di beberapa daerah kecamatan yang memiliki dataran rendah dan langganan banjir. Termasuk di permukiman warga dekat bantaran sungai.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor menjelaskan, saat ini tim reaksi cepat BPBD Kotim terus memantau ketinggian debit air sungai di seluruh kawasan dataran rendah di Kotim. Para camat juga diminta untuk bersiaga, dan terus menginformasikan kondisi desa di wilayah mereka, terutama yang berada di dataran rendah.
”Saat ini masih ada beberapa desa di Kotim yang berada di bantaran sungai, sehingga saat air sungai meningkat permukiman mereka terendam," ujarnya, Kamis (13/6).
Menurut Halikin, permukiman warga di bantaran sungai sulit dievakuasi ke dataran tinggi, karena kendala akses transportasi masyarakat yang masih sangat mengandalkan arus sungai. Selain itu lanjutnya masyarakat juga sudah terbiasa berdekatan dengan sungai, dan mereka tidak ingin rumah mereka dipindah begitu saja. ”Hal ini sering menyebabkan kondisi delimatis saat terjadi banjir," ,” tukasnya.
Kebanyakan lanjut Halikin, masyarakat di bantaran sungai tidak semuanya ingin diungsikan ketika terjadi banjir. Kebanyakan mereka hanya berpindah sementara ke rumah saudara yang berada di dataran tinggi. Kemudian setelah air surut mereka kembali ke rumahnya masing-masing.
”Untuk itu camat-camat saya minta siaga. Saat terjadi peningkatan tinggi air di sungai, segera evakuasi warga, dan jangan sampai ada korban jiwa. Mengingat belakangan ini kondisi cuaca di Kotim terus turun hujan," pungkasnya. (dc/gus)